Rabu, Maret 26, 2025
No menu items!
spot_img

Hari ke-26: Makna Idul Fitri sebagai Kembali ke Fitrah

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Idul Fitri merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari yang penuh kebahagiaan ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi simbol kembalinya manusia kepada fitrah, yaitu keadaan suci dan bersih dari dosa setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Kata Idul Fitri sendiri berasal dari bahasa Arab: عيد الفطر. Kata ‘id berarti kembali atau berulang, sedangkan fitr berarti berbuka atau kembali kepada keadaan semula. Dengan demikian, Idul Fitri bermakna kembalinya seseorang kepada kesucian, seperti bayi yang baru lahir tanpa dosa.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa mereka yang menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa mereka yang telah lalu. Dengan demikian, Idul Fitri bukan hanya hari kemenangan atas menahan hawa nafsu, tetapi juga kemenangan dalam mendapatkan ampunan Allah ﷻ.

Hakikat Kemenangan di Hari Raya

Kemenangan dalam Idul Fitri bukan diukur dari makanan berlimpah, pakaian baru, atau pesta meriah. Hakikat kemenangan sejati adalah ketika seseorang berhasil mengalahkan hawa nafsunya, meningkatkan ketakwaannya, dan mendapatkan ampunan Allah. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلِتُكْمِلُوا ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari ibadah Ramadhan adalah mencapai ketakwaan dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah. Idul Fitri menjadi bukti nyata dari keberhasilan seorang Muslim dalam menundukkan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah.

Amalan Sunnah di Hari Idul Fitri

Untuk menyempurnakan makna Idul Fitri, Rasulullah ﷺ menganjurkan beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan pada hari raya:

  1. Mandi sebelum Shalat Idul Fitri
    Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

“Rasulullah ﷺ biasa mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah)

  1. Memakai pakaian terbaik
    Rasulullah ﷺ selalu mengenakan pakaian terbaik yang beliau miliki pada hari raya sebagai bentuk syukur dan penghormatan terhadap hari kemenangan ini.
  2. Makan sebelum shalat Idul Fitri
    Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

“Rasulullah ﷺ tidak berangkat shalat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa butir kurma.” (HR. Bukhari)

  1. Mengumandangkan takbir
    Allah ﷻ berfirman:

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ

“Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Takbir dikumandangkan sejak malam hari hingga menjelang shalat Idul Fitri sebagai tanda syukur kepada Allah.

  1. Mengerjakan shalat Idul Fitri
    Shalat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dan dilakukan secara berjamaah di tanah lapang atau masjid.
  2. Saling memaafkan
    Hari raya menjadi momen terbaik untuk mempererat tali silaturahim dan saling memaafkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ

“Tidak halal bagi seorang Muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari & Muslim)

  1. Memberikan sedekah dan memperbanyak amal shalih
    Rasulullah ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Meskipun zakat fitrah telah ditunaikan sebelum shalat Id, sedekah tambahan di hari raya tetap dianjurkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

Jangan Rusak Keberkahan Idul Fitri

Setelah sebulan penuh beribadah, jangan sampai Idul Fitri justru menjadi momen untuk kembali kepada kebiasaan buruk dan maksiat. Jangan jadikan hari kemenangan ini sebagai ajang foya-foya, berlebihan dalam makanan, atau melakukan hal-hal yang melalaikan dari ibadah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا

“Setiap kaum memiliki hari rayanya, dan ini adalah hari raya kita.” (HR. Bukhari & Muslim)

Sebagai umat Islam, kita harus menjadikan Idul Fitri sebagai momen untuk memperkuat keimanan, meningkatkan ketakwaan, serta membangun hubungan baik dengan sesama manusia.

Doa di Hari Raya Idul Fitri

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْفَائِزِينَ يَوْمَ الْعِيدِ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرِّضْوَانِ

“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang meraih kemenangan pada hari raya dengan ampunan dan ridha-Mu.”

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang benar-benar kembali kepada fitrah, mendapatkan keberkahan, serta meraih kemenangan sejati di hari raya. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Jimak di Siang Hari Wajib Membayar Denda, Bagaimana dengan Onani?

JAKARTAMU.COM | Apabila sedang puasa kemudian dengan sengaja mengeluarkan spermanya, masturbasi atau onani maka puasanya batal dan wajib qadha...

More Articles Like This