JAKARTAMU.COM | Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi ia adalah bagian dari sunnah yang penuh dengan keberkahan. Dalam sahur terdapat kekuatan fisik untuk menjalani puasa dan juga limpahan rahmat dari Allah. Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan kita untuk tidak melewatkannya.
- Sahur adalah Sunnah yang Diberkahi
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah, karena dalam sahur terdapat berkah.”
(HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)
Keberkahan sahur bukan hanya dalam bentuk kekuatan fisik untuk berpuasa, tetapi juga keberkahan rohani karena seseorang yang sahur berarti mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.
- Sahur Membawa Perbedaan antara Puasa Umat Islam dan Ahli Kitab
Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa salah satu perbedaan antara puasa umat Islam dengan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah adanya sahur:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
“Pembeda antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.”
(HR. Muslim no. 1096)
Ini menunjukkan bahwa sahur bukan hanya sekadar makan, tetapi juga merupakan identitas keislaman yang membedakan ibadah puasa umat Muslim dari agama lain.
- Sahur Mendapatkan Shalawat dari Allah dan Para Malaikat
Rasulullah ﷺ juga menyampaikan keutamaan lain dari sahur, yaitu bahwa orang-orang yang bersahur mendapatkan doa dan shalawat dari Allah dan para malaikat:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.”
(HR. Ahmad no. 11003, Hasan)
Shalawat dari Allah berarti mendapatkan rahmat dan keberkahan, sedangkan shalawat dari malaikat berarti mendapatkan doa kebaikan.
- Waktu Sahur yang Dianjurkan
Waktu terbaik untuk sahur adalah menjelang waktu Subuh, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa jarak antara sahur Nabi ﷺ dengan shalat Subuh adalah sekitar waktu membaca 50 ayat Al-Qur’an.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
قُلْنَا لِأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمْ مِنْ سَحُورِهِمْ وَدُخُولِهِمْ فِي الصَّلَاةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً
“Kami bertanya kepada Anas, berapa lama antara selesainya makan sahur mereka dengan shalat Subuh? Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’”
(HR. Bukhari no. 1921 dan Muslim no. 1097)
- Makan Sahur, Walaupun Hanya Seteguk Air
Islam adalah agama yang penuh kemudahan. Jika seseorang tidak memiliki banyak makanan untuk sahur, bahkan hanya dengan seteguk air pun, ia tetap mendapatkan keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ
“Sahur adalah makanan yang penuh berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya dengan meminum seteguk air.”
(HR. Ahmad no. 11086, Shahih)
Doa Sahur
Selain mengikuti sunnah, memperbanyak doa saat sahur juga dianjurkan karena merupakan waktu yang penuh berkah. Berikut adalah doa yang bisa diamalkan:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي سَحُورِنَا وَأَعِنَّا عَلَى صِيَامِنَا
“Ya Allah, berkahilah sahur kami dan mudahkanlah kami menjalankan puasa.”
Kesimpulan
- Sahur adalah sunnah yang penuh berkah, sebagaimana disebutkan dalam hadis.
- Sahur membedakan puasa umat Islam dengan puasa Ahli Kitab.
- Orang yang bersahur mendapatkan shalawat dari Allah dan para malaikat.
- Waktu terbaik sahur adalah menjelang Subuh, dengan jarak sekitar 50 ayat sebelum adzan.
- Jangan tinggalkan sahur, meskipun hanya dengan seteguk air.
Mari kita jadikan sahur sebagai bagian dari ibadah yang bernilai, bukan sekadar rutinitas makan sebelum puasa. Semoga Allah memberikan keberkahan pada sahur kita dan memudahkan kita dalam menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)