JAKARTAMU.COM | Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangan dengan pesawat tak berawak terhadap lokasi militer Israel, mengakibatkan 4 tentara rezim tersebut tewas dan puluhan lainnya terluka.
Press TV melaporkan Hizbullah telah menembakkan “satu skuadron pesawat serang tanpa awak” ke sebuah kamp pelatihan Israel di wilayah pendudukan utara.
Layanan medis darurat nasional Israel mengatakan sedikitnya 4 tentara Israel tewas dan sedikitnya 61 lainnya terluka dalam serangan di pangkalan militer Brigade Golani di Binyamina selatan Haifa itu.
Namun, laporan media independen mengatakan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan itu. Tujuh tentara Israel yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Brigade Golani adalah salah satu dari lima brigade infanteri tentara Israel.
Telah terjadi serangan roket dan pesawat nirawak lainnya terhadap lokasi militer Israel. Serangan tersebut termasuk pusat rehabilitasi dan pemeliharaan di selatan Haifa yang menjadi sasaran rentetan roket dan pangkalan logistik di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Hizbullah juga melawan tentara Israel dengan menyergap pinggiran kota di Lebanon selatan.
Para pejuang perlawanan menggunakan rentetan roket dan senapan mesin dalam penyergapan, yang memaksa pasukan Zionis untuk mundur.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “para pejuang Perlawanan Islam menargetkan (untuk kelima kalinya) kumpulan pasukan musuh Israel di pemukiman Manara dengan rentetan roket.”
Ditambahkannya, “para pejuang Perlawanan Islam menargetkan pergerakan pasukan Zionis di dekat Gerbang Fatima di kota Kfar Kila dengan peluru artileri pada pukul 10:00 malam pada hari Ahad, 13 Oktober 2024.”
Hizbullah mengatakan operasinya dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan untuk membela Lebanon.
Hizbullah mengatakan operasi itu merupakan “respons terhadap serangan Zionis” termasuk serangan udara di wilayah Basta dan Nweiri di Beirut tengah yang menewaskan 22 orang pada hari Kamis, dan sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Gaza.
“Para pejuangnya menyerang pasukan musuh Israel di… Aita al-Shaab dan terjadi bentrokan hebat dengan menggunakan senapan mesin, roket, dan peluru artileri,” kata gerakan perlawanan tersebut sebelumnya.
Media Israel melaporkan bahwa dua pesawat tak berawak diluncurkan dari Lebanon, dan satu berhasil menembus sistem pertahanan udara canggih rezim Israel.
Laporan mengatakan, pesawat tak berawak itu menembakkan rudal ke sasaran sebelum jatuh dan meledak.
Ini adalah kedua kalinya dalam dua hari pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Hizbullah menyerang wilayah pendudukan. Pada hari Sabtu, sebuah pesawat nirawak menargetkan pinggiran kota Tel Aviv, menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban luka.
Bagaimana Hizbullah menembus sistem pertahanan udara Israel
Hizbullah merilis pernyataan yang merinci bagaimana mereka melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan militer Israel.
“Dalam operasi kualitatif dan kompleks, pasukan rudal…meluncurkan puluhan rudal ke berbagai target…dengan tujuan menduduki sistem pertahanan udara Israel,” kata pernyataan Hizbullah.
“Pada saat yang sama, angkatan udara Perlawanan Islam meluncurkan skuadron berbagai pesawat nirawak ke berbagai daerah di Acre dan Haifa. Pesawat nirawak kualitatif tersebut mampu menembus radar pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi dan mencapai targetnya di sebuah kamp pelatihan Brigade Golani elit di daerah Binyamina,” katanya.
“Mereka meledak di ruangan-ruangan tempat puluhan perwira dan tentara Israel berada, yang tengah mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam serangan ke Lebanon, termasuk perwira senior, yang mengakibatkan tewasnya dan terlukanya puluhan orang.”
Serangan pesawat tak berawak terbaru terjadi setelah Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel untuk membantu rezim tersebut melawan rudal yang datang.