JAKARTAMU.COM | Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Selasa (28/1) siang menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter (cm). Akibatnya, banyak kendaraan bermotor mengalami kesulitan melintas dan menyebabkan kemacetan di berbagai titik ibu kota.
Menurut pengamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tingginya curah hujan menjadi faktor utama yang menyebabkan genangan air di beberapa wilayah. Data dari Pos Pantau Sunter Hulu menunjukkan status Siaga 3 (Waspada) pada pukul 17.00 WIB dan meningkat menjadi Siaga 2 (Siaga) pada pukul 18.00 WIB. Hal ini menunjukkan volume air yang cukup besar di kawasan tersebut.
Selain curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang kurang optimal juga menjadi penyebab genangan air yang cukup lama surut. Sampah yang menyumbat saluran air, sedimentasi di sungai, serta perubahan tata guna lahan turut memperburuk kondisi.
Daerah-daerah seperti Podomoro arah Sunter, Jalan Daan Mogot di depan Hotel Samala, hingga kawasan Monumen Nasional mengalami banjir akibat sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air yang besar dalam waktu singkat.
Upaya Penanganan
Pemprov DKI Jakarta melalui dinas terkait telah melakukan berbagai upaya penanggulangan banjir. Dinas Sumber Daya Air (SDA) bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) mengerahkan pompa untuk menyedot genangan di berbagai titik. Beberapa lokasi dengan genangan tinggi seperti Jalan Pluit Dalam, Jalan Yos Sudarso Raya, dan Jalan Gaya Motor telah menjadi prioritas penanganan.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Bina Marga dikerahkan untuk memastikan tali-tali air dapat berfungsi dengan baik. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari setiap kelurahan juga aktif dalam membersihkan sampah yang menyumbat saluran air.
BPBD DKI Jakarta terus melakukan pemantauan terhadap titik-titik rawan banjir serta berkoordinasi dengan para lurah dan camat untuk tindakan lebih lanjut. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta waspada terhadap potensi banjir susulan.
Banjir yang terjadi menyebabkan terganggunya aktivitas warga, terutama di kawasan-kawasan yang menjadi pusat perkantoran dan pendidikan. Di depan Kampus Trisakti, Jakarta Barat, lalu lintas mengalami kepadatan akibat genangan air yang cukup tinggi. Selain itu, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, yang langsung ditangani oleh Dinas PPSU Kelurahan Gambir.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa sistem drainase kota masih perlu diperbaiki dan masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Di tengah perubahan iklim yang makin ekstrem, upaya mitigasi bencana harus terus ditingkatkan agar Jakarta dapat lebih siap menghadapi musim penghujan di masa mendatang.
