Selasa, April 1, 2025
No menu items!
spot_img

Idulfitri Momentum Silaturahmi dan Rekonsiliasi

Must Read

Oleh Sapto Suhendro, S.Ag.,M.Pd. | Ketua PDM Pemalang

MUDIKNYA lebaran di mana-mana Pulang ke kampung amatlah bermakna Meskipun jauh ditempuhnya juga Jangan paksakan diri

Makanlah ketupat rasanya nikmat Bermaaf-maafan, bersihkan dosa Janganlah lupakan yang tidak mampu Agar semua gembira

Taqabbalallahu minna wa minkum Shiyamana wa shiyamakum Taqabbalallahu minna waminkum T’rimalah puasa kami

Taqabbalallahu minna waminkum Shiyamana wa shiyamakum Taqabbalallahu minna wa minkum Sucikan lahir dan batin

Demikianlah sepenggal lirik lagu berjudul “Taqabbalallahu Minna Waminkum” yang dibawakan Bimbo, grup vokal yang pernah merajai dunia hiburan. Terbentuk sejak 1967, Bimbo telah merilis beberapa album musik pop, juga religi Islami di antaranya Wudhu (1991), Taqobbalalloohu Minna Waminkum (2003) dan Qasidah (2007).

“Taqabbalallahu Minna Waminkum”, merupakan ucapaan yang sering kali didengar saat perayaan Idulfitri sebagai wujud saling mendoakan, semoga Allah menerima (ibadah-selama Ramadhan) kita semua.Tradisi pulang kampung di Indonesia masih menjadi berita utama di berbagai media mainstream juga di media sosial. Bergembira menyambut lebaran dengan menikmati masakan khas ketupat, lontong sayur, opor ayam jadi menu favorit di setiap keluarga.

Akan tetapi jangan lupa untuk berbagi rejeki dengan tetangga dan saudara-saudara yang tidak mampu agar ikut merasakan kebahagiaan di Hari Raya serta saling berkunjung silaturrahmi saling maaf memaafkan atas kesalahan yang disengaja ataupun tanpa kesengajaan.

Idulfitri merupakan hari raya menyambut kemenangan setelah satu bulan mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah kepada Allah SWT. Hubungan Vertikal dengan Sholat wajib, sunnah, tarawih, zakat, infak, sekedah, berlomba memperbanyak membaca Al-Qur’an. Maka bulan Syawwal ini saatnya menyeimbangkan diri dengan memperbaiki hubungan horizontal kita kepada sesama manusia.

Silaturahmi sangat tepat dilakukan dengan berbagai cara untuk saling memaafkan antar anggota keluarga, suami-istri, anak kepada orang tua, warga se-RT, se-RW hingga sedesa, teman sekantor, keluarga besar yang kadang dikemas dengan acara halalbihalal. Semua itu merupakan upaya nyata mewujudkan ikatan tali silaturahmi yang dilakukan saat lebaran agar lebih kuat dan juga saling memaafkan atas segala kesalahan.

Rekonsiliasi, dalam bahasa Yunani disebut ‘katallaso’ yang artinya didamaikan kembali, menghapus permusuhan, atau meniadakan kesalahan. Dikutip dari buku Manajemen Konflik Sumber Daya Alam oleh M.Rawa El Amady, rekonsiliasi adalah proses transformasi dari yang sebelumnya berkonflik menjadi berdamai.

Manusia tempatnya salah dan dosa. Maka pantas predikat itu selalu melekat pada diri manusia, Ketika manusia berbuat salah, menjauhi jalan yang sudah ditentukan, maka agar tidak semakin jauh tersesat perlu kesadaran untuk kembali ke jalan kebenaran. Jalan kebenaran dapat ditempuh dengan bertaubat.

“Semua anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat.”  (HR.at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan ad-Darimi)

Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang kembali atau bertaubat. Kesalahan yang dilakukan kepada Sang Pencipta maka bertaubat kepada Allah SWT. Kesalahan yang dilakukan kepada sesama manusia, maka dengan cara mengakui kesalahan, meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahan lagi. Itulah hakekat rekonsiliasi di Hari Raya Idhul Fitri ini.

Seorang kepala keluarga, ketua organisasi, lembaga, kepala pemerintahan dari RT, RW, kepala desa, bupati/wali kota, gubernur hinga presiden adalah manusia biasa yang pasti pernah melakukan kesalahan. Maka di hari kemenangan ini sudah sepantasnya untuk mengadakan rekonsiliasi diri dan kepada orang-orang yang berseberangan dalam pandangan serta beda pilihan politik. Sehingga bisa menjalankan tugas amanah dengan legowo, kebersamaan dalam menggapai kesuksesan karena sukses besar merupakan akumulasi sukses-sukses kecil. Semua komponen bisa sukses apabila didasari dengan lapang dada saling memahami dan saling memaafkan.

Semoga Idulfitri 2025 ini kita bisa bergembira dan bahagia lebih dari yang pernah kita lewati dan menjadikannya momentum untuk jalin lebih erat silaturahmi serta saat yang tepat untuk melakukan rekonsiliasi, amin. (*)

Es Gempol: Kuliner Jadul yang Masih Eksis di Tengah Modernisasi

JAKARTAMU.COM | Di tengah gempuran aneka minuman kekinian yang beredar luas di pasaran, ada satu kuliner jadul yang...

More Articles Like This