JAKARTAMU.COM | Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta resmi meluncurkan 13 Lembaga Semi Otonom (LSO) baru dalam rangkaian program 100 hari kerja masa kepengurusan periode 2024–2026. Acara di Auditorium Fakultas Ilmu Politik Universits Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berangsung meriah, dihadiri BPH DPD IMM DKI Jakarta dan 300 orang kader se-Jakarta.
Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Lutfiadi menyampaikan bahwa pembentukan 13 LSO ini merupakan bagian dari visi strategis kepemimpinannya terkait pemberdayaan kader demi memperluas jangkauan dan kebermanfaatan IMM di tengah-tengah masyarakat.
”Kami berharap 13 LSO baru ini menjadi motor penggerak dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kebudayaan, advokasi, hingga pemberdayaan masyarakat. Ini adalah wujud komitmen untuk terus bergerak progresif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman,” ujar Luthfiadi.
Baca juga: Sampaikan Pesan Prabowo, Viva Yoga Dorong Kader IMM Aktif di Politik
Lutfiadi mengatakan, sebanyak 13 LSO baru tersebut merepresentasikan kader IMM DKI untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Ke-13 LSO itu adalah Korps Protokoler Daerah (KPD); Korps Instruktur Daerah (KID); Korps Immawati; Lembaga Seni Budaya dan Pariwisata; Lembaga Ruang Bahasa; Lembaga Ekonomi Kreatif (Lekraf); Lembaga Perkumpulan Pers Ikatan (Persepsi); Corps Muballigh IMM (Combi); Pusat Studi Riset dan Keilmuan; Pusat Studi dan Bantuan Hukum (PSBH); Langkah Maroon; Maroon Care Community (MCC); dan Committee Agraria and Urban Planning (Cagar Urip).
Pembentukan LSO tidak hanya bertujuan untuk mendukung kerja-kerja DPD IMM DKI Jakarta, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal.
Ketua Pelaksana, M. Ikhlas Prayogo mengapresiasi dedikasi seluruh pengurus dalam merealisasikan agenda pelucuncuran tepat di hari ke-100 masa kepengurusan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi sebagai pilar utama keberhasilan IMM DKI Jakarta.
Acara peluncuran dimeriahkan dengan penampilan seni tari, menyanyi, puisi, dan juga angklung oleh Immawan dan Immawati, kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.
Laporan M. ikhlas Prayogo