JAKARTAMU.COM | Waktu sahur bukan hanya sekadar kesempatan untuk mengisi energi sebelum berpuasa, tetapi juga merupakan saat yang istimewa bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah. Sahur adalah waktu yang penuh berkah, di mana doa-doa dikabulkan, dan Allah menawarkan ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Allah ﷻ menggambarkan sifat ahli surga yang selalu memanfaatkan waktu sahur untuk memohon ampunan:
- Istighfar di Waktu Sahur: Ciri Orang Bertakwa
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ”
“Mereka adalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin beristighfar di waktu sahur.”
(QS. Ali Imran: 17)
Dalam ayat ini, istighfar di waktu sahur disebutkan sebagai salah satu ciri orang yang bertakwa. Ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar dalam meraih kedekatan dengan Allah dan mendapatkan ridha-Nya.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan keutamaan memperbanyak istighfar di waktu sahur, karena waktu tersebut adalah saat yang penuh rahmat dan pengabulan doa. Waktu sahur merupakan penghujung malam, saat di mana Allah membuka pintu ampunan-Nya lebar-lebar.
- Waktu Sahur: Waktu Turunnya Rahmat Allah
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَىٰ كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَىٰ السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَىٰ ثُلُثُ اللَّيْلِ ٱلْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ”
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku berikan. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa besarnya kasih sayang Allah! Dia sendiri yang menawarkan ampunan dan rahmat-Nya kepada siapa saja yang bersedia bangun dan bermunajat kepada-Nya.
- Keutamaan Istighfar: Penghapus Dosa dan Pembuka Rezeki
Istighfar bukan hanya sekadar permohonan ampun, tetapi juga merupakan kunci keberkahan hidup. Allah ﷻ berjanji dalam Al-Qur’an bahwa istighfar dapat mendatangkan rezeki dan pertolongan:
“فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًۭا”
“Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat untukmu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta menyediakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.’”
(QS. Nuh: 10-12)
Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar bukan hanya menghapus dosa, tetapi juga mendatangkan rezeki yang berlimpah. Banyak ulama menjelaskan bahwa istighfar yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dapat membuka pintu-pintu keberkahan yang tak terduga.
- Istighfar: Sunnah Para Nabi dan Orang Saleh
Nabi Muhammad ﷺ adalah manusia yang ma’shum (terjaga dari dosa), tetapi beliau tetap memperbanyak istighfar setiap harinya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“وَٱللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ ٱللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي ٱلْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً”
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.”
(HR. Bukhari)
Jika Nabi yang suci dari dosa saja beristighfar sebanyak itu setiap hari, bagaimana dengan kita yang penuh dengan khilaf dan dosa?
- Cara Memperbanyak Istighfar di Waktu Sahur
Agar istighfar di waktu sahur lebih bernilai, kita bisa melakukannya dengan beberapa cara berikut: - Mengkhususkan waktu setelah sahur untuk beristighfar
- Membaca istighfar yang diajarkan Rasulullah ﷺ, seperti:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا ٱسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَٱغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku setia pada perjanjian-Mu sebisa kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari)
- Melakukan shalat tahajud sebagai bentuk ketundukan sebelum beristighfar.
- Menyertakan istighfar dalam doa sahur sebelum fajar tiba.
Penutup
Istighfar di waktu sahur adalah amalan yang mudah tetapi memiliki keutamaan yang luar biasa. Dengan melakukannya secara rutin, kita bisa meraih ampunan Allah, ketenangan hati, serta keberkahan dalam hidup. Jangan lewatkan waktu sahur hanya untuk makan dan minum, tetapi manfaatkan juga untuk bermunajat kepada Allah dengan memperbanyak istighfar.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengingat-Nya di waktu sahur dan mendapatkan limpahan rahmat serta maghfirah-Nya. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)