JAKARTAMU.COM | Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Di dalamnya terdapat ibadah yang sangat istimewa, yaitu i’tikaf, serta malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Dua ibadah ini memiliki keutamaan luar biasa yang seharusnya tidak dilewatkan oleh seorang Muslim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۞ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۞ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Maka, beruntunglah mereka yang bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadar dengan melakukan ibadah, khususnya i’tikaf, karena inilah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dalam meraih malam penuh kemuliaan tersebut.
- Pengertian dan Keutamaan I’tikaf
Apa Itu I’tikaf?
Secara bahasa, i’tikaf berasal dari kata عَكَفَ – يَعْكِفُ yang berarti menetap dan berdiam diri. Secara istilah, i’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
I’tikaf bukan sekadar tinggal di masjid, tetapi juga melibatkan konsentrasi penuh dalam ibadah, seperti shalat, dzikir, tilawah Al-Qur’an, dan doa.
Keutamaan I’tikaf
Rasulullah ﷺ senantiasa melakukan i’tikaf di bulan Ramadhan, terutama di sepuluh hari terakhir, untuk mencari Lailatul Qadar.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
“Sesungguhnya Nabi ﷺ selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan i’tikaf antara lain:
- Meningkatkan hubungan dengan Allah, karena fokus dalam ibadah dan meninggalkan kesibukan duniawi.
- Menghapus dosa, sebagaimana dalam hadits Rasulullah ﷺ:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Meneladani Sunnah Rasulullah ﷺ, yang selalu beri’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Tata Cara I’tikaf
- Niat: Di dalam hati untuk beri’tikaf karena Allah.
- Dilakukan di masjid: Sebagaimana firman Allah:
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“…dan janganlah kamu campuri mereka, sedang kamu dalam keadaan beri’tikaf di masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)
- Mengisi waktu dengan ibadah: Shalat, dzikir, doa, membaca Al-Qur’an, dan taubat.
- Menjauhi hal-hal yang sia-sia: Hindari bicara berlebihan dan perkara duniawi yang tidak bermanfaat.
- Minimal waktu: Bisa beberapa jam, tetapi yang utama adalah sepuluh hari terakhir Ramadhan.
- Keutamaan Lailatul Qadar
Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Allah mengistimewakan malam ini dengan keutamaan yang luar biasa. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ۞ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5)
Malam ini adalah malam diturunkannya Al-Qur’an, malaikat turun membawa rahmat, dan segala doa diijabah.
Kapan Terjadinya Lailatul Qadar?
Waktu pastinya dirahasiakan, tetapi Rasulullah ﷺ bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadar di malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, malam-malam 21, 23, 25, 27, dan 29 sangat dianjurkan untuk meningkatkan ibadah.
Amalan di Malam Lailatul Qadar
- Memperbanyak doa, khususnya doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada Aisyah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)
- Shalat malam: Menghidupkan malam dengan shalat Tahajud.
- Membaca Al-Qur’an: Karena malam ini adalah malam turunnya Al-Qur’an.
- Bersedekah: Bersedekah di malam ini mendapat pahala seperti bersedekah selama 83 tahun lebih.
Kesimpulannya, i’tikaf adalah ibadah sunnah yang dianjurkan di sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan, dan terjadi di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Menghidupkan malam ini dengan ibadah, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan doa, dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih keberkahan Lailatul Qadar dan mendapatkan ampunan serta ridha Allah. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)