SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 H di Kota Semarang berlangsung serentak pada Senin, 31 Maret 2025. Tidak ada perbedaan waktu antara Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Masyarakat Semarang menyambut hari kemenangan ini dengan penuh suka cita. Berbagai tempat disiapkan untuk menggelar Salat Id, mulai dari masjid, lapangan, hingga halaman perkantoran. Muhammadiyah sendiri menyediakan lebih dari 50 titik lokasi salat yang tersebar di seluruh kota, salah satunya di halaman Eks Wonderia, Semarang.
Lebih dari 10.000 Jamaah Hadiri Salat Id di Wonderia
Salat Idul Fitri di halaman Eks Wonderia diikuti lebih dari 10.000 jamaah. Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Candisari 2 Semarang bekerja sama dengan Takmir Masjid Jami’ At-Taqwa Tegalsari Semarang. Masjid ini merupakan rintisan sesepuh dan tokoh masyarakat, Bapak Djupri Jaman Noor.

Halaman Eks Wonderia yang berlokasi di Jalan Sriwijaya, Semarang, menjadi tempat yang strategis dan nyaman untuk menggelar sholat Idul Fitri maupun Idul Adha. Berkat kekompakan panitia dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Takmir Masjid, pelaksanaan sholat berlangsung dengan lancar dan tertib.
Makna Ramadan dan Pesan Kebersamaan
Bertindak sebagai imam dan khatib dalam pelaksanaan Sholat Id di Wonderia adalah Dr. H. KRAT. AM. Juma’i, SE., MM., Ketua Lembaga Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Dalam khutbahnya, beliau mengangkat tema “Hikmah dan Makna Ramadhan dalam Kehidupan Sehari-hari”. Beberapa keutamaan Ramadhan yang beliau sampaikan antara lain:
Kehadiran rahmat dan pengampunan dari Allah SWT.
Kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Ujian kesabaran dan kedisiplinan.
Solidaritas dan kepedulian sosial yang meningkat.
Momen refleksi dan introspeksi diri.
Selain itu, beliau juga menekankan nilai-nilai yang seharusnya tetap membekas dalam diri seorang Muslim setelah Ramadhan, seperti peningkatan ketakwaan, pengendalian diri, semangat ibadah, kebiasaan amal shalih, introspeksi diri, dan menjaga silaturahmi.
Dalam pesannya, AM. Juma’i mengingatkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab sebagai hamba Allah, umat Rasulullah, dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai hamba Allah, setiap Muslim harus taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai umat Rasulullah, penting untuk meneladani dan mengikuti sunnahnya. Sementara sebagai warga negara, setiap orang harus menaati aturan dan undang-undang yang berlaku.
Bergerak Bersama Membangun Kota
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, AM. Juma’i menekankan pentingnya berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing. Orang yang memiliki harta kekayaan dapat berkontribusi melalui bantuan finansial, mereka yang memiliki tenaga dan kewenangan dapat menyumbangkan upaya dan kebijakannya, sedangkan yang memiliki ilmu dan pengalaman dapat membagikan pengetahuan mereka demi kemajuan bersama.
Menyoroti kepemimpinan Kota Semarang pasca Pilkada 2024, AM. Juma’i menegaskan bahwa saat ini adalah waktu untuk bersatu dan bekerja sama. Tidak lagi melihat latar belakang politik atau pilihan saat Pilkada, tetapi berfokus pada upaya mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan mengkritisi kebijakan yang merugikan masyarakat. “Walikota kita adalah Agustin, dan Wakil Walikota adalah Iswar. Kita harus menjadi mitra aktif dan produktif dalam pembangunan kota. Jika kebijakan mereka baik, kita dukung, tetapi jika menyengsarakan rakyat, kita wajib mengingatkan,” tegasnya.
Harapan untuk Eks Wonderia
Di akhir khutbahnya, AM. Juma’i juga menyampaikan harapan agar pemerintah segera memfungsikan kembali area Eks Wonderia sebagai ruang publik dan tempat rekreasi bagi warga Semarang. Dengan pemanfaatan yang tepat, area ini dapat menjadi fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat dan turut mendukung kesejahteraan kota.
Dengan semangat kebersamaan yang terus dijaga, masyarakat Kota Semarang diharapkan dapat terus bersatu dalam membangun kota menuju masa depan yang lebih baik.