JAKARTAMU.COM | Bayangkan jika ini adalah kesempatan terakhir kita untuk memohon kepada Allah ﷻ. Apakah kita sudah berdoa dengan cara yang benar? Ataukah selama ini doa kita hanya sekadar ucapan tanpa memahami kunci-kunci mustajabnya?
Allah ﷻ berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
‘Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)
Allah telah menjanjikan bahwa setiap doa akan dikabulkan, namun sering kali kita tidak menyadari bahwa ada adab dan syarat agar doa lebih mustajab. Rasulullah ﷺ bersabda:
“اُدْعُوا اللّٰهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُوْنَ بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِّنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ”
‘Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak bersungguh-sungguh.” (HR. Tirmidzi, No. 3479)
Agar Doa Mustajab Perhatikan Berikut Ini:
✅ Berdoa dengan keyakinan penuh
Jangan ada keraguan sedikit pun bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
“إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ”
“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Dia malu apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.”
(HR. Abu Dawud, No. 1488)
✅ Memanfaatkan waktu-waktu mustajab
Di antara waktu terbaik untuk berdoa adalah:
Sepertiga malam terakhir
Saat sujud dalam salat
Antara azan dan iqamah
Hari Jumat (terutama menjelang Magrib)
Saat berbuka puasa
✅ Mengawali dengan pujian dan salawat
Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk memulai doa dengan memuji Allah dan bersalawat kepadanya:
“إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ، ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ”
“Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu bersalawat kepada Nabi, kemudian berdoa sesuai yang diinginkannya.”
(HR. Abu Dawud, No. 1481)
✅ Meminta dengan rendah hati dan penuh harap
Jangan berdoa dengan tergesa-gesa atau asal-asalan. Berdoalah dengan rendah hati, penuh harap, dan takut kepada Allah:
وَٱدْعُوهُ خَوْفًۭا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌۭ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-A’raf: 56)
Jangan Biarkan Doamu Sia-sia!
Jangan sampai doa kita hanya sekadar formalitas tanpa penghayatan. Jika ini adalah doa terakhir kita, mintalah yang terbaik: ampunan, rahmat, dan surga-Nya.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.”
(HR. Abu Dawud, No. 5074)
Semoga kita termasuk hamba yang doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Dwi Taufan Hidayat