Kamis, Desember 12, 2024
No menu items!

KAHMI Membuat Gebrakan Pergelaran Busana dan Seni Islam Asia

Selain fashion show busana muslim, AIFA juga menampilkan pameran seni dan kuliner.

Must Read

JAKARTAMU.COM | Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) membuat gebrakan. Di awal 2025, KAHMI bakal menggelar Asian Islamic Fashion and Art (AIFA).

Kegiatan perdana yang mengusung tema Halal and Green Economy in the International Fashion Industry by Innovating a Sustainable Future across Asian Countries diselenggarakan pada 25-26 Januari 2025 di Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Viviana Hanifa menjelaskan rangkaian acara AIFA meliputi pembukaan yang diikuti dengan achievement award dan penandatanganan nota kesepahaman para pemangku kebijakan oleh pemerintah, KAHMI serta pelaku industri fesyen muslim dari berbagai negara se-Asia.

Kahmi buat gebrakan
Panitia AIFA melakukan audensi dengan istri Menteri UMKM Maman Abdurahman, Tina Astari. Foto/antara

Baca juga: Gugatan RK-Suswono Belum Masuk MK hingga Pendaftaran Ditutup

Hari kedua kegiatan menampilkan fashion show busana Muslim dari berbagai latar belakang dan pemecahan rekor MURI.

“Kami juga akan memecahkan rekor MURI yang bertajuk Jalan Sehat oleh Perempuan Terbanyak Mengenakan Kerudung Bermotif Batik,” ujar Viviana dalam keterangan di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Perempuan yang juga berprofesi sebagai desainer itu berencana mengundang para duta besar negara sahabat di Asia untuk menghadirkan para desainer berbakat negaranya untuk tampil pada AIFA 2025.

Ia menyampaikan AIFA 2025 juga merupakan panggung bagi para desainer lokal untuk tampil agar hasil karyanya dikenal oleh negara luar.

Selain para desainer, AIFA juga memberikan kesempatan bagi para seniman atau pelaku usaha makanan untuk meramaikan booth pameran pada AIFA 2025.

“Ada pameran busana (Muslim) dan bazaar makanan selama dua hari. Kita buka kesempatan UMKM untuk meluaskan sayap bisnis mereka ke pasar internasional, khususnya di Benua Asia,” tutur Vivi.

“Semoga AIFA bisa jadi acara yang rutin diadakan tahunan dan memberikan manfaat perekonomian pada seluruh partisipan terkait,” tambah Vivi.

Baca juga: Haedar Nashir: Agama Kini Sudah Jadi Produk Entertainment

Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI Herman Khaeron mengatakan, AIFA 2025 bukan sekadar pameran busana muslim. Event ini bisa menjadi momentum strategis untuk mempromosikan karya-karya desainer Indonesia di kancah internasional.

”Indonesia memiliki potensi sebagai kiblat fesyen muslim dunia mengingat Indonesia merupakan eksportir terbesar busana muslim,” kata Herman.

Ia percaya kolaborasi antara KAHMI, pembuat kebijakan (pemerintah), pengusaha, dan desainer di industri tersebut sangat penting untuk menciptakan ekosistem fesyen dan seni yang Islami dan berkelanjutan.

Ketua Bidang Perdagangan Internasional MN KAHMI Bambang Susanto mengapresiasi berbagai pihak yang berupaya merealisasikan AIFA tersebut. Bambang berharap seluruh pihak mempersiapkan AIFA dengan matnag sehingga menjadi percontohan pertama KAHMI.

Tafsir Al-Qur’an: Perbedaan Metode Maudhu’i dengan Metode Analisis

JAKARTAMU.COM | Metode maudhu'i adalah metode tafsir Al-Qur'an yang mengumpulkan ayat-ayat yang memiliki tujuan sama, membahas topik tertentu, dan...

More Articles Like This