Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Semua mata menatap tajam,menunggu jejak, menakar langkah,apakah janji sekadar fatamorgana,atau nyata dalam sejarah.
Negeri ini lelah dijerat dusta,diikat oligarki, dijual kuasa.Jokowi telah membentang karpet merah,bagi mereka yang menghisap darah.
Kini engkau berdiri di persimpangan,membawa mandat, mengangkat pedang.Apakah...
Doa di Pagi Kamis
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Alhamdulillah, fajar menyapa,membawa cahaya, membelah gulita.Semoga sisa umur yang tersisa,berlimpah berkah, penuh makna.
Duhai Rabb, Sang Maha Kasih,anugerahi sehat, kuat nan gigih.Limpahkan rahmat tanpa henti,dalam taufik dan hidayah suci.
Bagi yang sakit, ringankan beban,sembuhkan...
DULU pernah petani ingin
Dipersenjatai untuk membunuhi santri dan priyayi
Tak jadi....
Anak petani justru berebut memasuki instalasi priyayi menjadi tentara, polisi dan pegawai negeri
Agar hidup tak pedih lagi
Agar bisa berkuasa dan menginjak sana -sini
Kini petani surut menyepi
Tanahnya berganti tuan dan peruntukan
Terisa...
TANGAN besi, otot kawat, tulang baja
Ditempa di kawah candradimuka
Terbang ke angkasa menunggangi mega
Menembus cahaya menghirup
Kuasa menaklukannya
Perang adalah mimpinya
Kemenangan adalah cita-citanya
Apa pun dilakukan
Penjaga ketertiban masyarakat
Dijadikan keamanan semesta....
Semuanya kini berwarna coklat
Gelap rasanya
Saudara Si Jagabaya diperintahkan keluar dari barak
Memasuki istana dan melempar...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
MALAM di Kadipaten Ambal terasa lebih gelap dari biasanya. Rembulan bersembunyi di balik gumpalan awan pekat, seakan enggan menyinari tanah yang semakin sarat dengan intrik dan ketakutan. Angin laut berembus kencang, menerbangkan dedaunan kering di...
Cerbung: Sugiyati
Dari balik bayang-bayang pohon beringin tua, sepasang mata mengintai duel Parikesit dan Vrishaketu. Ia menyaksikan bagaimana duel yang seharusnya mengakhiri warisan dendam malah berujung damai.
Dendamnya mendidih.
"Aku tak akan membiarkan kedamaian ini bertahan lama," gumamnya dengan suara dingin.
Sosok...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Suasana Makkah semakin tegang. Setiap hari, dakwah Muhammad SAW semakin didengar, dan jumlah pengikutnya terus bertambah. Namun, seiring dengan itu, kebencian kaum Quraisy juga semakin membara.
Mereka telah mencoba segalanya—fitnah, siksaan, bahkan ancaman pembunuhan—tetapi...
Doa di Pagi Rabu
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Ya Rabb, di fajar yang suci ini,kusujudkan hati dalam doa penuh arti.Ampunilah kami, limpahkan rahmat,untuk keluarga, sahabat, dan umat.
Berikan usia yang penuh makna,dengan sehat dan selamat di tiap rencana.Bimbing langkah di jalan...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Malam turun dengan kelam di langit Ambal. Angin yang berembus dari Laut Selatan membawa aroma asin yang bercampur dengan bau tanah basah setelah hujan sore tadi. Di sebuah gubuk tua di tepi hutan, Sanggabumi duduk bersila,...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Muhammad SAW terus berdakwah tanpa gentar. Setiap hari, ia menyeru manusia kepada Allah, mengajak mereka meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan yang Esa. Namun, seiring bertambahnya pengikut, tekanan dari Quraisy semakin meningkat.
Para pemuka...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Matahari baru saja beranjak dari peraduannya, sinarnya menyapu lembut hamparan bukit dan lembah di Tigalingga. Asap tipis mengepul dari tungku-tungku dapur di rumah-rumah panggung yang berdiri di sepanjang jalan. Di sebuah sudut kecil di Merek,...
Cerbung: Sugiyati
Dari balik bayang-bayang pohon beringin tua, sepasang mata mengintai duel Parikesit dan Vrishaketu. Ia menyaksikan bagaimana duel yang seharusnya mengakhiri warisan dendam malah berujung damai.
Dendamnya mendidih.
"Aku tak akan membiarkan kedamaian ini bertahan lama," gumamnya dengan suara dingin.
Sosok...
Doa di Pagi Selasa
Puisi: Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, Engkau Maha Pengasih,Maha Penyayang, tiada terganti,Di pagi ini, kami berserah,Mohon limpahan berkah suci.
Ilmu yang benderang sinarnya,Mengalir deras bagai sungai,Jadikan hati luas samudra,Menampung hikmah yang Kau guyur damai.
Rizki halal, lapang mengalir,Seperti...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Fajar menyingsing di ufuk timur, membasahi hamparan sawah dan ladang di sekitar Kadipaten Ambal dengan cahaya keemasan. Namun, di balik ketenangan pagi, bara perlawanan mulai menyala kembali.
Di sebuah rumah sederhana di tepi hutan, Sanggabumi berdiri di...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Langit Makkah masih biru ketika Muhammad SAW menaiki Bukit Shafa. Angin gurun bertiup lembut, membawa butiran pasir halus yang berhamburan di udara. Dari puncak bukit itu, ia bisa melihat seluruh kota, rumah-rumah Quraisy yang...
Cerbung: Sugiyati
Angin malam berhembus kencang di tepi hutan Hastinapura. Parikesit dan Vrishaketu berdiri berhadapan, dua darah keturunan Bharata yang kini terbelah oleh warisan dendam.
Bulan purnama menjadi saksi. Pedang telah dicabut. Duel ini bukan sekadar pertempuran dua pria muda,...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Rodiyah memejamkan matanya, mencoba menahan air mata yang menggenang di pelupuk. Di dalam kabin pesawat yang membawanya pulang ke tanah air, ia menggenggam tiket dengan erat. Sudah delapan tahun ia bekerja di negeri orang,...
JAKARTAMU.COM | Kisah ini dinukil dari buku berjudul "Tales of The Dervishes" karya Idries Shah yang diterjemahkan Ahmad Bahar menjadi "Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi".
Pada suatu hari, seorang yang cerdas, sarjana yang pikirannya terlatih,...
Puasa: Cahaya Taqwa yang Bersinar
PUISI: Dwi Taufan Hidayat
Saat fajar merayap di ufuk timur,Terdengar panggilan sahur mengalun lirih,Puasa pun hadir membawa cahaya,Menuntun hati yang dahulu letih.
Ia bukan sekadar menahan dahaga,Bukan hanya lapar yang dikekang,Tapi nyala taqwa yang menyala-nyala,Menjaga diri...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Malam semakin larut di Kadipaten Ambal. Hujan rintik-rintik membasahi halaman pendapa, menciptakan bayangan kelam yang menari di lantai batu. Di dalam ruangannya yang megah, Adipati Mangunprawira duduk di singgasananya, tetapi tidak ada rasa nyaman...
JAKARTAMU.COM | Suatu ketika ada seseorang menangkap seekor burung. Burung itu berkata kepadanya, "Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku, dan kau akan kuberi tiga nasihat berharga."
Burung itu berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika masih berada...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati --
Langit Makkah begitu terang saat Jibril menampakkan diri untuk kedua kalinya. Muhammad berdiri kaku, tubuhnya bergetar, dan hatinya dipenuhi rasa takjub sekaligus ketakutan. Kini, ia benar-benar yakin bahwa apa yang terjadi di...
Oleh: Sugiyati
Angin malam berhembus kencang di tepi hutan Hastinapura. Parikesit dan Vrishaketu berdiri berhadapan, dua darah keturunan Bharata yang kini terbelah oleh warisan dendam.
Bulan purnama menjadi saksi. Pedang telah dicabut. Duel ini bukan sekadar pertempuran dua pria muda,...
Doa di Pagi Ahad yang Cerah
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di pagi yang teduh cahaya berseri,Ahad menyapa dengan kasih Ilahi.Ya Rabb, di hamparan rahmat-Mu luas,Kami bermunajat dengan hati ikhlas.
Muliakanlah yang membaca doa ini,Lapangkan jiwanya, tenangkan nurani.Sehatkan raga, kuatkan iman,Bahagiakan keluarga...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Malam itu, ketakutan masih menyelimuti hati Muhammad. Peristiwa yang baru saja ia alami di Gua Hira begitu nyata, begitu mengguncang, seolah mengguncang seluruh jiwanya. Ia merasa ada sesuatu yang besar telah terjadi—sesuatu yang...
Oleh: Sugiyati
Dini hari menyelimuti Hastinapura dengan kabut tipis. Di balik kemegahan istana yang baru dipulihkan setelah perang Bharatayuda, sebuah rencana kelam mulai menyusup ke dalam bayang-bayang kekuasaan.
Di sebuah tempat tersembunyi di luar tembok kerajaan, Vrishaketu berdiri tegap di tengah...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Pagi itu, pasar Bocor dipenuhi orang-orang yang datang dengan perasaan campur aduk—antara ketakutan dan duka yang terpendam. Di tengah keramaian, sebuah tiang kayu didirikan. Dan di atasnya, kepala Gamawijaya diletakkan sebagai tanda kemenangan pemerintah kolonial atas...
Doa di Pagi Sabtu
Di pagi Sabtu yang penuh cahaya,kulangitkan doa setulus jiwa.Ampunilah kami, Ya Rabbul Izzah,juga ayah, ibu, dan keluarga.
Berikanlah umur yang bermanfaat,sehat nan afiat, jauh dari mudarat.Tuntun langkah di jalan lurus,menuju ridho-Mu yang tak terputus.
Jadikan syukur hiasan hati,atas...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Makkah terus berjalan seperti biasa—perdagangan ramai, kafilah-kafilah datang dan pergi, para saudagar sibuk menghitung keuntungan, dan para pemimpin Quraisy menikmati kekuasaan mereka. Namun, di tengah kehidupan yang terus berputar itu, ada satu...
Oleh; Sugiyati
Kota Hastinapura masih diliputi kabut duka. Perang Bharatayuda telah usai, tetapi jejak kehancuran dan kematian masih membekas di setiap sudut istana. Ribuan prajurit telah gugur, tanah Kurukshetra kini menjadi ladang kenangan pahit bagi mereka yang selamat.
Di tengah...