Minggu, April 20, 2025
No menu items!

Kembangkan Literasi Media, Kader Muhammadiyah Pleret Dapat Pelatihan Jurnalistik dari Dosen UNY

Must Read

PLERET, JAKARTAMU.COM | Sebanyak 25 kader Muhammadiyah di Kapanewon Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti pelatihan jurnalistik berkualitas yang diselenggarakan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pleret. Pelatihan perdana ini dilangsungkan pada Sabtu (19/4/2025) di SMP Muhammadiyah Pleret dan menjadi pembuka rangkaian kegiatan serupa yang akan digelar hingga awal Mei mendatang.

Pelatihan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang tersebut menjadi titik awal upaya peningkatan kapasitas literasi media dan penulisan jurnalistik bagi kader Muhammadiyah setempat. Dihadiri oleh para kader dari berbagai amal usaha dan majelis, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama dari Program Studi Sastra Inggris UNY, yaitu Dr. Rachmat Nurcahyo, S.S., M.A., dan Dr. Titik Sudartinah, S.S., M.A.

Menurut Sekretaris PCM Pleret, Bapak Prayitna, S.Pd., pelatihan ini sangat penting untuk membekali para kader Muhammadiyah agar memiliki kemampuan menulis yang tajam, informatif, dan sesuai dengan kaidah jurnalistik. Ia menegaskan bahwa dalam era banjir informasi seperti saat ini, keterampilan menulis menjadi salah satu senjata penting dalam mengelola narasi serta menyuarakan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan secara bijak.

Sementara itu, Ketua Tim PKM UNY, Prof. Erna Andriyanti, S.S., M.Hum., Ph.D., dalam sambutannya menekankan bahwa setiap sekolah dan amal usaha Muhammadiyah di wilayah Pleret memiliki potensi yang luar biasa. “Melalui pelatihan ini, kami berharap para kader mampu mendokumentasikan dan mengangkat potensi tersebut dalam bentuk tulisan jurnalistik yang dapat memperkuat branding sekolah dan institusi Muhammadiyah lainnya,” jelas Prof. Erna.

Pelatihan terbagi dalam tiga sesi utama. Pada sesi pertama, Dr. Rachmat Nurcahyo membawakan materi bertajuk Ragam Tulisan Jurnalistik. Ia memaparkan dengan jelas berbagai jenis tulisan dalam dunia jurnalistik seperti straight news, feature, dan opini. Materi disampaikan dengan contoh-contoh aktual yang membantu peserta memahami struktur dan karakteristik masing-masing jenis tulisan. Selain itu, Dr. Rachmat juga mengenalkan konsep citizen journalism, yaitu praktik jurnalistik yang bisa dilakukan oleh masyarakat umum melalui platform digital.

“Meski terbuka bagi siapa pun, citizen journalism tetap harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik seperti objektivitas, keakuratan data, dan tanggung jawab etis. Jangan sampai media sosial menjadi ladang penyebaran hoaks karena kurangnya validasi informasi,” ujarnya.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan Dasar-Dasar Penulisan Jurnalistik oleh Dr. Titik Sudartinah. Ia membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang karakteristik berita yang layak muat (newsworthy), seperti unsur aktualitas, kedekatan isu, konflik, dampak, serta ketokohan. Peserta juga diajarkan cara memperoleh ide liputan dengan memantau tren, menggali isu lokal, hingga teknik wawancara narasumber. Dr. Titik juga membimbing peserta menyusun struktur penulisan berita dan feature yang baik dan benar.

“Seorang penulis berita harus berpikir kritis, jeli membaca realita, dan mampu menempatkan dirinya secara objektif dalam narasi yang disusun,” tandasnya.

Sesi Praktik dan Antusiasme Peserta:
Pelatihan diakhiri dengan sesi praktik menulis paragraf pembuka (lead) baik untuk berita maupun feature. Para peserta diminta memilih isu aktual di lingkungan mereka, menilai kelayakannya untuk diberitakan, menentukan bentuk tulisan yang sesuai, serta menulis pengantar yang menarik dan informatif.

Didampingi langsung oleh kedua narasumber, para peserta tampak antusias dan aktif bertanya, menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Dalam suasana penuh diskusi, banyak peserta yang berhasil merangkai lead yang kuat dan berpotensi dikembangkan menjadi karya jurnalistik utuh.

Rangkaian pelatihan ini akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan dengan materi lanjutan yang lebih mendalam, termasuk pelatihan editing, pemanfaatan media sosial, serta teknik reportase lapangan. Kolaborasi antara PKM UNY dan PCM Pleret diharapkan dapat menjadi model sinergi antara perguruan tinggi dan organisasi masyarakat dalam mendorong literasi media yang berkualitas dan berintegritas.

Dengan bekal yang diperoleh dari pelatihan ini, para kader Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi kontributor informasi yang tidak hanya cakap secara teknis, namun juga bijak dan beretika dalam menyampaikan pesan ke publik.

Harta, Kelas, dan Takwa: Menimbang Martabat Manusia dalam Tiga Paradigma Dunia

JAKARTAMU.COM | Di tengah pusaran perubahan zaman yang serba cepat, manusia senantiasa mencari pijakan untuk memahami siapa dirinya...
spot_img

More Articles Like This