Spesifikasi Buku
Judul: Kemben Emas
Penulis: Budi Sardjono
Penerbit: DIVA Press
Tahun Terbit: 2025
Jumlah Halaman: 216
Sinopsis
Setelah sukses meluaskan kekuasaan ke selatan, Kesultanan Demak menghadapi tantangan berat di wilayah bekas kekuasaan Majapahit. Tumenggung Arya Sancaka, seorang manggalayuda kepercayaan Kanjeng Sultan, mendapat tugas menaklukkan daerah-daerah yang masih menolak pengaruh Islam. Namun, perlawanan di Jawa Timur jauh lebih sengit. Tiga panglima perang telah gugur, ratusan prajurit kehilangan nyawa, dan misi ini semakin terasa mustahil.
Di tengah kekacauan perang, muncul sosok misterius yang dikenal sebagai “Kemben Emas.” Sosok ini memiliki kekuatan luar biasa yang membuat pasukan Demak kocar-kacir. Siapakah pemilik Kemben Emas ini? Apakah dia sekadar seorang prajurit tangguh, atau ada rahasia besar di baliknya? Novel ini tidak hanya menyajikan kisah pertempuran epik, tetapi juga membongkar misteri dan intrik yang membentuk sejarah transisi kekuasaan di tanah Jawa.
Resensi
Kemben Emas merupakan sekuel dari novel Cundrik, yang masih mengangkat tema perluasan kekuasaan Islam di Nusantara. Budi Sardjono dengan cermat meramu fakta sejarah dan fiksi dalam narasi yang mengalir, penuh ketegangan, dan misteri.
Kelebihan novel ini adalah penggambaran detail mengenai strategi perang, karakter-karakter yang kompleks, serta nuansa budaya dan politik yang mengiringi peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak. Unsur mistis yang dihadirkan lewat sosok Kemben Emas juga menjadi daya tarik tersendiri, memberikan dimensi lain dalam konflik yang terjadi.
Namun, bagi pembaca yang menginginkan lebih banyak eksplorasi pada latar belakang historis dan psikologi tokoh utama, novel ini mungkin terasa kurang mendalam dalam beberapa aspek. Meski begitu, Kemben Emas tetap menjadi bacaan yang menarik bagi pencinta sejarah, fiksi kolosal, dan kisah peperangan di tanah Jawa.
Kesimpulan
Bagi penggemar novel sejarah dan fiksi epik Nusantara, Kemben Emas adalah bacaan yang layak ditelusuri. Perpaduan antara fakta sejarah, aksi, dan elemen mistis membuat novel ini memiliki daya tarik tersendiri. Misteri yang menyelimuti sosok Kemben Emas menjadi magnet yang membuat pembaca terus mengikuti alur hingga halaman terakhir. (Dwi Taufan Hidayat)