JAKARTAMU.COM | Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkolaborasi membangun kampus unggulan untuk anak-anak transmigran. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi, seusai rapat kerja kedua kementerian di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Viva Yoga menjelaskan kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan transmigrasi. Menurut Viva Yoga, dalam rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro disepakati beberapa langkah penting.
Salah satunya adalah pembangunan sekolah dan perguruan tinggi unggulan di kawasan transmigrasi, dengan prioritas pada anak-anak transmigran. “SDM yang berkualitas adalah kunci pembangunan. Kami ingin anak-anak transmigran memiliki kesempatan untuk menjadi SDM unggul yang mampu membangun daerahnya sendiri,” tegas Viva Yoga.
Baca juga: Sinergi Kementrans dan Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan
Sebagai langkah awal, salah satu sekolah atau kampus unggulan rencananya akan dibangun di Papua. Fokus utama dari kampus ini adalah memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas kepada siswa-siswa dari kawasan transmigrasi setempat.
“Dengan SDM unggul, kawasan transmigrasi akan semakin berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf hidup, serta memperkuat integrasi nasional,” tambahnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks pembangunan manusia (IPM) di kawasan transmigrasi masih bervariasi. Kawasan transmigrasi di Kalimantan Timur, misalnya, memiliki IPM sebesar 73,4, yang berada di atas rata-rata nasional.
Sementara itu, beberapa daerah transmigrasi di Papua masih berada di kisaran IPM 60-65, menunjukkan perlunya peningkatan di bidang pendidikan dan kesehatan. Dengan adanya kampus unggulan, diharapkan IPM kawasan transmigrasi dapat meningkat secara signifikan.
Baca juga: Wamentrans Viva Yoga Paparkan Tiga Fungsi Strategis Transmigrasi
Meski demikian, sudah diketahui umum bahwa kawasan transmigrasi selama ini telah memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Selain menjadi lumbung pangan, kawasan ini juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan penguatan integrasi bangsa. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, dengan kawasan transmigrasi sebagai salah satu motor penggeraknya.
“Kampus unggulan ini akan menjadi katalisator bagi terciptanya kreasi dan inovasi baru di kawasan transmigrasi. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan daerah yang lebih maju, modern, dan berdaya saing,” ungkap Viva Yoga.
Gagasan ini mendapat dukungan penuh Mendiktisaintek Soemantri Brodjonegoro. “Beliau mendukung penuh inisiatif ini,” kata Viva Yoga. Selanjutnya, kedua kementerian akan mengoordinasikan langkah teknis untuk merealisasikan pembangunan kampus unggulan tersebut.
