JAKARTAMU.COM | Malam ke-27 Ramadhan adalah salah satu malam yang sangat diharapkan sebagai Lailatul Qadar, malam penuh keberkahan dan keutamaan. Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
(QS. Al-Qadr: 1-3)
Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kisah Doa Lailatul Qadar
Syaikh ‘Abdurrazaq bin ‘Abdil Muhsin hafizhohumallah menceritakan sebuah peristiwa nyata yang terjadi pada malam ke-27 Ramadhan.
Pada malam tersebut, Syaikh, ayahnya, dan kakeknya hendak pergi ke Masjid Nabawi untuk sholat malam. Saat keluar rumah, mereka mendengar suara musik keras dari sekelompok anak muda. Syaikh pun mendekati mereka dan berkata:
“Wahai para pemuda, jika kalian belum mampu mengisi malam ini dengan ibadah, setidaknya matikanlah suara musik yang keras ini.”
Para pemuda itu pun mematikan musiknya. Kemudian Syaikh berkata:
“Hendaknya kalian memperbanyak membaca doa berikut:”
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allaahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku).
Seorang pemuda menjawab, “Saya belum hafal doa itu.” Maka Syaikh mengulanginya hingga pemuda itu dapat melafalkannya.
Enam tahun kemudian, setelah Syaikh ‘Abdurrazaq memberikan ceramah di sebuah kota, seorang pemuda berjenggot dan tampak taat menghampirinya.
Pemuda itu berkata:
“Syaikh, ingatkah engkau pada malam ke-27 Ramadhan, saat engkau meminta kami mematikan musik dan mengajarkan doa Lailatul Qadar? Setelah malam itu, saya selalu membacanya. Sejak saat itu, Allah membenci maksiat di dalam hati saya. Alhamdulillah, akhirnya saya kembali ke jalan-Nya.”
Keutamaan Doa Lailatul Qadar
Doa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Mendapat Ampunan dari Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.)
Ini adalah doa yang diajarkan langsung oleh Nabi ﷺ kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar.
- Dosa-Dosa Diampuni
Dalam hadits disebutkan bahwa siapa saja yang beribadah pada malam ini dengan keimanan dan keikhlasan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. - Mendapat Doa dari Malaikat
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Barang siapa berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya, malaikat akan berkata: ‘Aamiin, dan bagimu juga seperti itu.’”
(HR. Muslim)
- Pahala Berlipat Ganda
Allah Ta’ala menjanjikan pahala lebih baik dari seribu bulan bagi mereka yang beribadah pada malam ini. - Dikabulkannya Doa dan Hajat
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Barang siapa memperbanyak doa dan istighfar pada malam-malam Ramadhan, maka Allah akan mengabulkan permohonannya.”
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan dan keutamaan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan memperbanyak doa, istighfar, dan amal shalih. Salah satu doa terbaik yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allaahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku).
Mari sebarkan doa ini, semoga kita semua mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. Aamiin.