Khotbah Pertama
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd.
Segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan dan kini mempertemukan kita dengan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri. Hari ini adalah hari kebahagiaan, hari di mana kita merayakan keberhasilan dalam menjalankan ibadah sebulan penuh dengan harapan bahwa Allah menerima amal kita.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari akhir.
Baca juga: KHOTBAH IDULFITRI: Meraih Kemenangan dengan Berbakti kepada Orang Tua
Hadirin rahimakumullah,
Ramadhan telah mengajarkan kita untuk memperbanyak ibadah: shalat, tilawah Al-Qur’an, dzikir, sedekah, serta menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan. Namun, ibadah tidak berhenti dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ibadah harus terus berlanjut sepanjang hidup kita, bukan hanya saat Ramadhan saja. Rasulullah ﷺ juga bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, marilah kita menjadikan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk tetap istiqomah dalam ibadah. Tetaplah menjaga shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, serta menjaga lisan dan hati dari perbuatan sia-sia. Jangan biarkan semangat ibadah kita hanya menyala di bulan Ramadhan, lalu padam setelahnya.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Khotbah Kedua
Marilah kita bertakwa kepada Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya takwa. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Salah satu tanda bahwa amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima adalah adanya taufik dari Allah untuk tetap melakukan kebaikan setelah Ramadhan berlalu. Ada beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk menjaga istiqomah:
- Menjaga shalat lima waktu di masjid bagi laki-laki dan tepat waktu bagi semua.
- Melanjutkan puasa sunnah, seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, dan puasa Ayyamul Bidh.
- Memperbanyak membaca Al-Qur’an, sebagaimana kita telah membiasakannya di bulan Ramadhan.
- Memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan menjaga silaturahmi dan menjauhi permusuhan.
- Beristighfar dan bertaubat secara rutin, karena manusia tidak luput dari dosa.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kalian takut dan janganlah bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian.'” (QS. Fussilat: 30)
Doa Khotbah Idul Fitri
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعْمَالِنَا، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ، وَوَفِّقْنَا لِلِاسْتِقَامَةِ بَعْدَ رَمَضَانَ، وَثَبِّتْنَا عَلَى دِينِكَ حَتَّى نَلْقَاكَ وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
(Ya Allah, terimalah dari kami puasa kami, qiyam (shalat malam) kami, dan seluruh amal ibadah kami. Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang shalih, dan berikanlah kami taufik untuk tetap istiqamah setelah Ramadhan. Teguhkanlah kami di atas agama-Mu hingga kami bertemu dengan-Mu dalam keadaan Engkau ridha kepada kami, wahai Rabb semesta alam.)
اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَيَاتَنَا فِي طَاعَتِكَ، وَمَوْتَنَا فِي طَاعَتِكَ، وَاحْشُرْنَا فِي زُمْرَةِ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.
(Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu. Ya Allah, jadikanlah hidup kami dalam ketaatan kepada-Mu, wafatkanlah kami dalam keadaan taat kepada-Mu, dan kumpulkanlah kami bersama hamba-hamba-Mu yang shalih.)
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.
(Wahai Tuhan kami, terimalah amal kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui…)
تقبل الله منا ومنكم، وكل عام وأنتم بخير، والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.)