Oleh: Yusri Ramadhan | Pengajar di PPM MBS Wanayasa, Banjarnegara
اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Doa, melekat dengan begitu erat di dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai hendak beristirahat, setelah seharian penuh menjalankan aktivitas duniawi yang melelahkan, doa selalu hadir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri seorang manusia.
Doa berasal dari kata dalam bahasa Arab yakni: da’a – yad’u – da’watan (دعا – يدعو – دعوة) yang berarti memanggil, menyeru, meminta, atau memohon. Doa merupakan permohonan yang berisikan permintaan yang dilangitkan seorang hamba kepada Allah Swt, dengan harapan, permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah Swt. Selain itu, doa juga merupakan salah satu bentuk hubungan vertikal antara seorang hamba dengan Sang Khaliq atau biasa kita sebut juga dengan “hablu minallah”.
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Setidaknya, ada dua hal yang menjadikan doa begitu melekat erat dengan kehidupan manusia. Pertama, doa merupakan salah satu perintah Allah Swt kepada manusia yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan juga para nabi-nabi terdahulu
Allah Swt berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya : “Dan Rabbmu berfirman:“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina” (Q.S Ghafir [40]: 60)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S Al-Baqarah [2] : 186)
Dalil di atas, secara eksplisit mengisyaratkan bahwa Allah Swt memerintahkan langsung kepada setiap hamba-Nya untuk berdoa. Dan berjanji akan memperkenankan dan mengabulkan setiap hamba yang berdoa kepada-Nya. Selain itu, Allah Swt menghendaki setiap hamba untuk memenuhi segala perintah Allah Swt dan beriman kepada Allah Swt agar mereka tetap berada di jalan yang benar dan tepat.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perintah Allah swt tersebut merupakan kabar gembira bagi kita. Mengapa ? Karena Allah Swt memberi kesempatan yang sama kepada setiap hamba Nya yang mau berdoa. Sehingga kesempatan yang diberikan tersebut seharusnya tidak kita lewatkan dan abaikan begitu saja. Namun kita harus maksimalkan dan menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin.
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Alasan yang kedua, doa merupakan bentuk penghambaan manusia kepada Allah Swt, yang menandakan bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah lagi fakir sehingga dalam setiap detik perjalanan hidupnya, dalam setiap situasinya, dalam setiap keadaannya seorang hamba senantiasa membutuhkan pertolongan Allah Swt. Tidak bisa dibayangkan entah apa jadinya apabila kita sebagai manusia luput dari Rahmat dan pertolongan-Nya. Dengan berdoa maka secara tidak sadar seorang hamba sedang mengagungkan Allah Swt.
Doa juga salah satu bentuk komunikasi seorang hamba dengan Sang Pencipta. Semakin sering seorang hamba berdoa maka bisa dipastikan hamba tersebut memiliki hubungan yang baik dengan Allah Swt. Semakin intens seorang hamba berdoa maka semakin dekat pula seorang hamba itu kepada Allah Swt. Selain itu, dengan berdoa seorang hamba akan terhindar dari sifat sombong, karena orang yang tidak mau berdoa adalah bentuk kesombongan yang amat nyata.
Rasulullah Saw bersabda :
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi).
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Dengan demikian, tidak ada alasan seorang manusia tidak berdoa kepada Allah Swt. Baik dikala kita sedang diberi limpahan kenikmatan oleh Allah Swt, maupun tatkala kita sedang ditimpa dengan berbagai macam ujian dan cobaan, teruslah untuk berdoa kepada Allah Swt. Selama jasad kita masih menghembuskan nafas, selama darah kita masih mengalir deras, selama jantung kita masih berdetak tetaplah berdoa, karena itulah senjata terbaik yang kita punya. Allah Swt Maha Mendengar dan memiliki berbagai cara untuk mengabulkan doa seorang hamba.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِرَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَارَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.