KHOTBAH PERTAMA
Takbir:
اللّهُ أَكْبَرُ، اللّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ، اللّهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Pada pagi yang penuh keberkahan ini, kita berkumpul dalam suasana kebahagiaan merayakan Idul Fitri setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan. Hari ini adalah hari kemenangan, bukan sekadar kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi kemenangan dalam melawan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah. Kita kembali dalam keadaan fitrah, suci dari dosa, dengan harapan meraih ridha-Nya.
Namun, di balik kegembiraan ini, kita tidak boleh lupa bahwa masih banyak saudara kita yang merayakan Idul Fitri dalam keadaan sulit. Kondisi ekonomi yang semakin menantang, kenaikan harga kebutuhan pokok, kesulitan mencari pekerjaan, serta ketidakpastian finansial menjadi ujian bagi banyak orang. Oleh karena itu, Idul Fitri harus kita jadikan sebagai momentum untuk memperkuat ketakwaan dan solidaritas sosial.
Takbir:
اللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
“Allah Maha Besar dengan kebesaran yang sempurna, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang.”
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ayat ini menegaskan bahwa ketakwaan kepada Allah merupakan kunci utama dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Seorang Muslim yang bertakwa akan senantiasa bersikap optimis, bekerja keras, dan tetap mengandalkan Allah dalam setiap langkah kehidupannya.
Kita harus yakin bahwa rezeki adalah ketetapan Allah. Namun, kita juga diperintahkan untuk berusaha, berinovasi, dan mencari nafkah yang halal. Janganlah keterpurukan ekonomi menjadikan kita putus asa atau bahkan mencari jalan yang haram untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Takbir:
اللّهُ أَكْبَرُ، اللّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ، اللّهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.”
KHOTBAH KEDUA
Takbir:
اللّهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ، اللّهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا، اللّهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا رَزَقَنَا
“Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar atas hidayah-Nya, Allah Maha Besar atas rezeki-Nya.”
Ma’asyiral Muslimin,
Selain bertakwa, Islam juga mengajarkan pentingnya solidaritas sosial dalam menghadapi tantangan ekonomi. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dengan demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam suasana Idul Fitri ini, marilah kita membuka hati dan tangan untuk membantu sesama. Bagi yang memiliki kelebihan harta, bersedekahlah. Bagi yang memiliki usaha, berikan kesempatan kerja bagi yang membutuhkan. Bagi yang memiliki ilmu, ajarkan kepada mereka yang ingin mencari nafkah secara halal. Dengan semangat berbagi dan tolong-menolong, kita bisa menghadapi kesulitan ekonomi bersama.
Takbir:
اللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
“Allah Maha Besar dengan kebesaran yang sempurna, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang.”
Allah telah menetapkan zakat sebagai instrumen ekonomi yang menyeimbangkan kesejahteraan umat. Jangan sampai ada saudara kita yang merayakan Idul Fitri dalam kelaparan karena kita lalai dalam berbagi. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا آمَنَ بِي مَنْ بَاتَ شَبْعَانَ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَهُوَ يَعْلَمُ
“Tidaklah beriman seseorang yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan dan ia mengetahuinya.” (HR. Al-Bazzar)
Oleh karena itu, marilah kita jadikan Idul Fitri ini sebagai awal dari perubahan diri menuju kebaikan. Mari kita perbaiki hubungan dengan Allah melalui ketakwaan, dan hubungan dengan manusia melalui kepedulian sosial. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan sejati di dunia dan akhirat.
DOA PENUTUP KHOTBAH
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا، وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami dalam keadaan bersama orang-orang yang saleh.”
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَلَدَنَا هَذَا بَلَدًا آمِنًا، وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ
“Ya Allah, jadikanlah negeri kami ini negeri yang aman, dan berikanlah rezeki yang berkah kepada penduduknya.”
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُورِنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وَاجْمَعْ شَمْلَنَا
“Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada pemimpin-pemimpin kami agar selalu berada di jalan-Mu. Satukan hati kami, pererat persatuan kami, dan lindungi umat ini dari segala keburukan.”
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal ‘Aidin wal Faizin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
— Dwi Taufan Hidayat