KARANGANYAR, JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Kiai Saad Ibrahim berpidato di hadapan ribuan para santrinya yang berasal dari Muhammadiyah di acara penutupan peringatan Hari Santri Nasional 2024.
Kiai Saad Ibrahim menyampaikan motivasi yang luar biasa. “Kalian harus memiliki al-iradah al-kubra keinginan besar untuk meraih cita-cita yang tinggi,” ujar Kiai Saad Ibrahim dalam acara penutupan Kemah Santri Muhammadiyah Nasional I di Karanganyar, Selasa (22/10/2024).
Acara ini diadakan dari Ahad hingga Selasa (20-22/10) dengan diikuti oleh 1.318 santri dari berbagai pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia, terdiri atas 786 santri putra dan 532 santri putri.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024, Kiai Saad menekankan pada abad kedua ini, Muhammadiyah terus berfokus dengan peran orientasinya bisa berpindah secara global. Kiai Saad mengatakan ormas Islam tersebut tidak hanya bermain dalam konteks nasional.
“Di tangan kalianlah rahmatan lil’alamin itu berada. Pergilah ke berbagai kawasan, sebarkan salam, ajarkan kepada dunia tentang perdamaian,” tuturnya.
Dari para santri tentunya dapat memberikan kontribusi besar terutama bidang kemanusiaan sampai ke level global. Cara mewujudkannya paling strategis menanamkan cinta-cita besar untuk menjadi pemimpin di seluruh dunia.
“Di tangan kalianlah rahmatan lil’alamin itu berada. Pergilah ke berbagai kawasan, sebarkan salam, ajarkan kepada dunia tentang perdamaian,” tuturnya.
Sosok ulama visioner dan moderat itu memberikan pendapatnya tentang Muhammadiyah saat ini. Ormas Islam tersebut tidak hanya bertugas mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia memaparkan bahwa pembangunan dan pertahanan bangsa juga salah satunya diperankan oleh Muhammadiyah.
Contohnya mengacu pada Universitas Muhammadiyah Kupang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah didirikan dan mempunyai sebanyak 9.000 mahasiswa.
Muhammadiyah telah menunjukkan peran nyata keutuhan keragaman dari kaca mata pendirian Universitas Muhammadiyah Kupang. Kampus tersebut memiliki 7.000 non-Muslim dari total keseluruhan 9.000 mahasiswa.
“Muhammadiyah tidak perlu beretorika tentang ‘NKRI harga mati’ karena kita sudah, sedang, dan akan terus menjaga negara ini. Tugas kalian adalah mengangkat wibawa dan kebesaran NKRI di kancah internasional,” terangnya.
Dari harapan Muhammadiyah, Kiai Saad berharap para santri lingkungan organisasinya tidak pernah lelah untuk bersaing terhadap semua orang.
Mereka juga mendapat tugas penyebaran rahmatan lil’alamin sampai ke dunia. “Belajarlah, belajarlah, dan terus belajar. Sebarkan Islam sebagai agama damai dan tunjukkan kepada dunia bahwa kalian adalah generasi yang siap mengangkat martabat NKRI di panggung global,” tandasnya. (*)