Spesifikasi Buku:
Judul: Kitab Puasa
Penulis: Al-Imam Ghazali dan Syaikh Izzuddin bin Abdussalam
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 300 halaman
Sampul: Soft Cover
Penerbit: Turos
Resensi Buku: Perpaduan Hikmah Fikih dan Tasawuf dalam Puasa
Puasa merupakan ibadah yang memiliki dimensi lahiriah dan batiniah. Tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana pensucian jiwa. Buku Kitab Puasa ini mengupas secara komprehensif tentang ibadah puasa dari dua perspektif besar dalam Islam: fikih dan tasawuf.
Buku ini berisi dua karya ulama besar, yaitu Asrar ash-Shaum (Rahasia-Rahasia Puasa) karya Imam al-Ghazali dan Maqashid ash-Shaum (Haluan-Haluan Puasa) karya Syekh Izzuddin bin Abdussalam. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan 30 tanya jawab seputar permasalahan puasa kontemporer, menjadikannya relevan untuk umat Islam masa kini.
Daya tarik utama buku ini adalah cara dua ulama besar ini menyajikan pemahaman tentang puasa. Imam al-Ghazali, dengan pendekatan sufistiknya, menggali dimensi spiritual puasa, bagaimana ibadah ini dapat menyucikan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Sementara itu, Syekh Izzuddin bin Abdussalam menyoroti aspek hukum puasa berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis, menjelaskan bagaimana puasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan rujukan syariat yang kuat.
Buku ini tidak hanya cocok bagi santri atau akademisi yang ingin memperdalam ilmu fikih, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin memahami esensi puasa secara lebih mendalam. Sebuah bacaan yang kaya akan ilmu, hikmah, dan refleksi spiritual.
Sinopsis: Mempelajari Hakikat dan Hukum Puasa dalam Islam
Dalam setiap perubahan zaman, muncul berbagai tantangan baru dalam pelaksanaan ibadah, termasuk puasa. Oleh karena itu, pemahaman mengenai fikih puasa harus terus diperbarui agar tetap relevan dengan dinamika kehidupan umat Islam.
Buku ini hadir sebagai solusi bagi umat Islam yang ingin memahami puasa secara komprehensif. Memadukan dua perspektif ulama besar, Imam al-Ghazali dan Syekh Izzuddin bin Abdussalam, buku ini menyajikan panduan lengkap yang mengupas puasa dari segi fikih dan tasawuf.
Imam al-Ghazali (1058–1111 M), yang dikenal dengan gelar Hujjatul Islam, menyoroti aspek batiniah puasa. Ia menjelaskan bagaimana ibadah ini bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari penyakit spiritual. Sementara itu, Syekh Izzuddin bin Abdussalam (1181–1262 M), yang dijuluki Sulthanul Ulama, mengulas puasa dari aspek fikih, memberikan pemahaman yang kokoh mengenai syariatnya sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.
Buku ini juga dilengkapi dengan 30 tanya jawab yang membahas permasalahan puasa di era modern, menjadikannya lebih aplikatif dan relevan bagi umat Islam saat ini. Sebuah buku yang layak dimiliki bagi siapa saja yang ingin mendalami puasa sebagai ibadah yang lebih dari sekadar ritual, tetapi juga sebagai jalan menuju ketakwaan. (Dwi Taufan Hidayat)