JAKARTAMU.COM | Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) menunjukkan langkah progresif di tengah arus perubahan paradigma pendidikan nasional. Gerakan kepanduan Muhammadiyah ini menggelar Konsolidasi Nasional di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) selama dua hari padaSabtu- Minggu (26–27/4/2025). Sebanyak 150 peserta dari berbagai daerah hadirmembawa semangat baru untuk memperkuat peran kepanduan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Salah satu agenda penting dalam forum ini adalah dorongan agar Hizbul Wathan menjadi ekstrakurikuler wajib di seluruh jenjang pendidikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Langkah ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berjiwa pemimpin, tangguh, dan memiliki kecintaan pada tanah air.
Ramanda Dr. Aman Suyadi, Ketua Umum Kwartir Pusat HW, menyampaikan tekadnya agar HW tidak hanya hadir sebagai gerakan kepanduan internal Muhammadiyah, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyongsong Indonesia Emas 2030.
“Kepanduan adalah sarana terbaik untuk membina karakter, kepemimpinan, dan bela negara. HW siap berada di garis depan dalam menyiapkan generasi unggul Indonesia,” ungkapnya penuh keyakinan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Kwarpus HW, Ramanda M. Arsyad, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, sinergi antara HW, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat sipil menjadi kunci keberhasilan dalam menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional.
“Konsolidasi ini bukan hanya soal internal HW. Ini momentum untuk menegaskan posisi HW dalam sistem pendidikan nasional, sebagai bagian dari gerakan besar membentuk karakter bangsa,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa forum ini diharapkan mampu melahirkan rumusan strategis dan langkah konkret untuk memperluas jangkauan pembinaan kepanduan yang relevan dengan perkembangan zaman dan kompetitif di tingkat global.