JAKARTAMU.COM | Pada awal Februari 2025, ratusan siswa di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, mengadakan aksi unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Para siswa ini menyatakan bahwa mereka lebih membutuhkan pendidikan gratis daripada makanan gratis. Mereka menekankan bahwa akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan gratis adalah prioritas utama bagi mereka, sementara kebutuhan pangan dapat mereka penuhi sendiri melalui hasil pertanian lokal.
Selain itu, keterlibatan aparat keamanan, khususnya TNI, dalam distribusi makanan menimbulkan ketakutan di kalangan siswa dan orang tua. Kehadiran militer dengan kendaraan taktis dianggap mengintimidasi dan tidak sesuai dengan lingkungan pendidikan.
Menanggapi aksi ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa masyarakat memiliki hak untuk menerima atau menolak program tersebut. Ia menekankan pentingnya penyampaian aspirasi secara damai tanpa kekerasan. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyebut bahwa pemerintah akan menangani isu ini secara khusus, dengan fokus tidak hanya pada program MBG, tetapi juga pada perbaikan fasilitas pendidikan di Papua.
Aksi penolakan ini mencerminkan aspirasi masyarakat Yahukimo yang menginginkan peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Mereka berharap pemerintah lebih memprioritaskan pendidikan gratis dan berkualitas daripada program bantuan makanan yang dianggap kurang relevan dengan kebutuhan utama mereka.(Dwi Taufan Hidayat)
