Minggu, Maret 30, 2025
No menu items!
spot_img

Lailatul Qadar: Malam yang Penuh Kesejahteraan, Apa Maksudnya?

Must Read
Miftah H. Yusufpati
Miftah H. Yusufpati
Sebelumnya sebagai Redaktur Pelaksana SINDOWeekly (2010-2019). Mulai meniti karir di dunia jurnalistik sejak 1987 di Harian Ekonomi Neraca (1987-1998). Pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah DewanRakyat (2004), Wakil Pemimpin Harian ProAksi (2005), Pemimpin Redaksi LiraNews (2018-2024). Kini selain di Jakartamu.com sebagai Pemimpin Umum Forum News Network, fnn.co.Id. dan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah FORUM KEADILAN.

JAKARTAMU.COM | Lailatul Qadar merupakan malam yang paling utama. Malam ini dimuliakan oleh Allah daripada malam-malam lainnya. Maka, ia merupakan malam yang penuh keberkahan sebagaimana yang difirmankan Allah Jalla wa ‘Alaa:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” [QS ad-Dukhaan/44 : 3]

Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, “Allah mensifati malam ini dengan keberkahan, karena Dia menurunkan kepada hamba-hamba-Nya berbagai berkah, kebaikan dan pahala pada malam yang mulia ini.”

Dr Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i dalam bukunya berjudul “At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu” yang dalam edisi Indonesia menjadi “Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi” menjelaskan lailatul qadar yang penuh barakah ini mengandung berbagai keutamaan yang agung dan kebaikan-kebaikan yang banyak.

Salah satu di antaranya adalah suatu malam yang penuh kesejahteraan.

Seluruhnya berisi kebaikan, tidak ada keburukan di dalamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS Al-Qadr/97 : 5]

Disebutkan berkenaan dengan makna سَلَامٌ “salaamun” yaitu, bahwa pada malam ini tidak terjadi munculnya sebuah penyakit, dan tidak ada satu setan pun yang dilepas.

Pendapat yang lain menyatakan makna salaamun adalah kebaikan dan keberkahan. Maka pada sepanjang malam ini yang terdapat hanya kebaikan, tidak ada kejelekan, hingga terbit fajar. Dan pendapat yang lain lagi menyebutkan, bahwa maksudnya adalah para Malaikat mendoakan keselamatan buat mereka yang menghidupkan masjid (ahlul masjid) pada sepanjang lailatul Qadr ini. Wallaahu A’lam.

Kusni Kasdut: Dari Pejuang Kemerdekaan Menjadi Penjahat Legendaris

JAKARTAMU.COM | Nama Kusni Kasdut mungkin tidak sepopuler tokoh kriminal lain dalam sejarah Indonesia, tetapi kisah hidupnya mencerminkan ironi...

More Articles Like This