Sabtu, Januari 25, 2025
No menu items!

Layanan Berbasis Komunitas Berdampak Signifikan terhadap Kesehatan Lansia

Must Read

JAKARTAMU.COM | Indonesia hingga saat ini belum memiliki aturan yang jelas mengenai layanan kesehatan lansia berbasis komunitas. Padahal, konsep layanan tersebut berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial para lansia.

Hal ini diungkapkan oleh Rahmawati, M.Si., dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (IKS FISIP UMJ), dalam acara International Lecture Series yang digelar pada Rabu (22/1/2025). Rahmawati memaparkan hasil penelitiannya di Rumah Kasih Sayang, sebuah lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di Ponorogo, Jawa Timur.

Rumah Kasih Sayang konsisten menjalankan program daycare lansia dengan pendekatan sociopreneur, meskipun tanpa dukungan finansial dari pemerintah.

“Konsep layanan kesehatan lansia ini sangat penting untuk dikaji lebih lanjut, mengingat tren jumlah lansia di dunia, termasuk Indonesia, terus meningkat,” ujar Dosen yang juga sedang menempuh studi doktoral di bidang Social Work di Universiti Sains Malaysia (USM) ini.

Saat ini, layanan yang tersedia untuk lansia di Indonesia hanya berbasis keluarga atau institusi seperti panti jompo. Oleh karena itu, Rahmawati mendorong agar konsep daycare lansia dijadikan alternatif layanan yang melengkapi dua opsi tersebut.

Daycare lansia adalah pusat kegiatan lansis tanpa mengharuskan mereka tinggal di panti. Lansia hanya datang ke daycare untuk mengikuti berbagai aktivitas seperti pemeriksaan kesehatan, rekreasi, pelatihan keterampilan, pengajian, dan lain-lain. Durasi aktivitas bervariasi antara empat hingga enam jam per hari, yang dapat dilakukan dua kali seminggu atau bahkan setiap hari.

Menurut Rahmawati, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi lansia untuk bersosialisasi. “Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak positif pada kesehatan mental, fisik, dan ekonomi lansia,” jelasnya.

Lansia yang mengikuti daycare cenderung memiliki kebiasaan hidup sehat, merasa bahagia karena dukungan sosial, dan bahkan mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil keterampilan seperti membuat tas, celemek, makanan, dan produk lainnya.

Rahmawati berharap pemerintah segera menjadikan konsep daycare lansia sebagai layanan sosial yang diatur secara legal formal. “Banyak negara sudah mengadopsi konsep daycare lansia. Di Indonesia sendiri, layanan serupa pernah ada dengan nama Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU),” ujarnya. Namun, setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Sosial Nomor 7 Tahun 2021 yang mengatur asistensi layanan sosial, konsep daycare lansia tidak lagi disebutkan secara eksplisit.

International Lecture Series yang diadakan di Binawan University ini merupakan kerja sama antara IPSPI (Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia) dan UMJ. Acara ini menghadirkan pembicara lain, yaitu Sug Pyo Kim, President Daegu Council of Social Welfare, Korea.

Gencatan Senjata Israel-Lebanon di Ujung Tanduk, Israel Tunda Tarik Pasukan

JAKARTAMU.COM | Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel kembali memuncak.  Penarikan pasukan Israel yang dijadwalkan pada 26 Januari 2025, ditunda. Keputusan...

More Articles Like This