KUPANG, JAKARTAMU.COM | Bukan Abdul Mu’ti kalau tidak melucu. Ini pun diakuinya sendiri ketika memberikan testimoni atas terbitnya buku Gerakan Islam Berkemajuan, karya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Selain mengucapkan selamat dan berharap Haedar makin produktif menuangkan pemikiran lewat tulisan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) itu mengungkap beberapa perbedaannya dengan Haedar. Yang tampak jelas adalah Haedar orang serius, sedangkan dia cuma pura-pura serius.
”Memang benar, Pak Haedar ini orang serius nulis. Kalau saya ya melucu. Tapi pengalaman 40 hari jadi menteri, kayaknya joke-joke saya memang berkurang. Sampai ada yang ngomong, Mas Mu’ti setelah jadi menteri kok nggak lucu lagi,” kata Mu’ti pada Gala Dinner menjelang pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Hotel Harper, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (3/12/2024).
Baca juga: Abdul Mu’ti Ungkap Hasil Kajian Condong Tetap Ada Zonasi
”Padahal, saya kalau sehari tidak melucu badan rasanya sakit, ya mirip Buya Anwar Abbas kalau sehari tidak marah-marah,” ujar Mu’ti yang langsung disambut gelak tawa hadirin gala dinner.
Anwar Abbas memang dikenal sebagai orang Muhammadiyah yang kerap melontarkan kritik-kritik tajam dan lebih seringnya keras terhadap kebijakan pemerintah.
”Itulah, PP Muhammadiyah ini memang banyak karakter. Tapi selalu kompak,” kata Mu’ti yang juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Haedar Nashir sendiri mengakui bahwa buku yang diluncurkannya merupakan buah keseriusannya. Saking seriusnya, dia kerap lupa istirahat kalau tidak diingatkan istri dan anaknya.
Baca juga: Abdul Mu’ti Wacanakan Redefinisi Istilah Mualaf
”Karena itu, testimoni saya adalah minta maaf kepada istri saya karena sering lupa waktu istirahat,” tutur Haedar.
Buku Gerakan Islam Berkemajuan diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah dan Kompas. Buku setebal 750 halaman yang ditulis Haedar selama setahun ini menegaskan bahwa gerakan Muhammadiyah selama ini sudah berjalan pada jalur yang benar.
“Muhammadiyah tidak hanya membuat pernyataan pikiran dan risalah tentang Islam Berkemajuan, tetapi juga sejak kelahirannya sampai kini membuktikan diri sebagai Gerakan Islam Berkemajuan untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” kata guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.