JAKARTAMU.COM | Sekitar 74.000 tahun yang lalu, Gunung Toba mengalami letusan dahsyat yang dikenal sebagai salah satu letusan supervulkan terbesar dalam sejarah Bumi. Letusan ini diperkirakan memiliki Volcanic Explosivity Index (VEI) 8, tingkat tertinggi dalam skala letusan vulkanik, dan melepaskan sekitar 2.800 kilometer kubik material vulkanik ke atmosfer.
Pembentukan Danau Toba dan Pulau Samosir
Letusan tersebut menyebabkan runtuhnya ruang magma di bawah gunung, membentuk kaldera raksasa dengan panjang sekitar 100 kilometer dan lebar 30 kilometer. Kaldera ini kemudian terisi air, membentuk Danau Toba yang kita kenal saat ini. Di tengah danau, terdapat Pulau Samosir yang terbentuk dari kubah resurgent, yaitu bagian kaldera yang terangkat kembali setelah letusan.

Dampak Global dan Teori Bottleneck Populasi Manusia
Letusan Toba tidak hanya mempengaruhi wilayah sekitarnya, tetapi juga memiliki dampak global yang signifikan. Debu vulkanik yang tersebar ke atmosfer menyebabkan penurunan suhu global antara 3 hingga 15 derajat Celsius, memicu periode pendinginan global yang dikenal sebagai “volcanic winter”.
Beberapa ilmuwan mengajukan teori bahwa letusan ini menyebabkan bottleneck populasi manusia, yaitu penurunan drastis jumlah manusia purba yang selamat, sehingga mempengaruhi keragaman genetik manusia modern. Namun, teori ini masih menjadi perdebatan karena bukti genetik dan arkeologis yang tidak sepenuhnya mendukung klaim tersebut.

Penelitian dan Temuan Terkini
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun letusan Toba sangat dahsyat, dampaknya terhadap populasi manusia purba mungkin tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya. Studi terhadap sedimen di Danau Malawi, Afrika Timur, misalnya, tidak menemukan bukti adanya “volcanic winter” yang signifikan setelah letusan Toba.
Danau Toba Saat Ini
Saat ini, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Keindahan alamnya yang memukau, budaya Batak yang kaya, serta sejarah geologisnya yang unik menjadikan Danau Toba sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi dan dipelajari. (Dwi Taufan Hidayat)