Senin, Maret 10, 2025
No menu items!
spot_img

LGBTQ+ di AS Naik Tajam dalam 12 Tahun, Gen Z dan Milenial Paling Banyak

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Sementara publik Amerika Serikat (AS) heboh dengan ”tikus transgender”, jumlah orang dewasa di negara itu yang mengidentifikasi diri sebagai LGBTQ+ meningkat drastis dalam 12 tahun terakhir.

Survei terbaru Gallup pada 2024 yang dirilis akhir Februari 2025 mencatat 9,3% orang dewasa AS mengaku sebagai lesbian, gay, biseksual, transgender, atau memiliki orientasi seksual nonheteroseksual. Persentase ini naik lebih dari satu poin dari tahun sebelumnya dan hampir tiga kali lipat sejak pengukuran pertama kali pada 2012.

Naik Signifikan di Kalangan Generasi Muda

Peningkatan ini terutama terlihat pada generasi muda, terutama mereka yang berusia akhir remaja hingga 30-an. Lebih dari satu dari lima orang dewasa dari Generasi Z—yang lahir antara 1997 hingga 2006—menyatakan diri sebagai LGBTQ+. Angka ini menurun pada generasi yang lebih tua, hingga hanya mencapai 1,8% di antara mereka yang lahir sebelum 1946.

Tren ini menunjukkan bahwa semakin banyak generasi muda yang merasa nyaman mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari komunitas LGBTQ+. Dalam dua tahun terakhir, rata-rata identifikasi LGBTQ+ di kalangan Gen Z meningkat dari 18,8% menjadi 22,7%. Pertumbuhan yang lebih kecil juga terlihat pada generasi yang lebih tua, seperti milenial yang meningkat dari 10,3% menjadi 12% dan Generasi X dari 3,8% menjadi 4,8%.

Gallup melakukan survei dengan wawancara terhadap lebih dari 14.000 orang dewasa AS melalui telepon sepanjang 2024. Para responden menjawab pertanyaan apakah mereka mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual atau salah satu dari kategori LGBTQ+.

Hasilnya, 85,7% menyatakan diri sebagai heteroseksual, sementara 5,2% mengaku biseksual, 2% gay, 1,4% lesbian, dan 1,3% transgender. Sekitar 5% responden menolak menjawab pertanyaan tersebut.

Di antara hampir 900 individu LGBTQ+, mayoritas atau 56% mengidentifikasi diri sebagai biseksual. Sebanyak 21% menyatakan diri sebagai gay, 15% lesbian, 14% transgender, dan 6% lainnya memiliki identitas seksual lainnya, seperti panseksual, aseksual, atau queer.

Identifikasi LGBTQ+ Lebih Umum Perempuan dan Kaum Liberal

Peningkatan identifikasi LGBTQ+ juga bervariasi berdasarkan jenis kelamin, orientasi politik, dan tempat tinggal. Wanita cenderung lebih banyak dari pria, yaitu 10% berbanding 6%. Perbedaan ini terutama terlihat pada generasi muda, di mana 31% wanita Gen Z menyatakan diri sebagai LGBTQ+. Sementara pria hanya 12%.

Selain itu, mereka yang berorientasi politik liberal lebih mungkin mengidentifikasi diri sebagai LGBTQ+. Sekitar 21% kaum liberal menyatakan diri sebagai LGBTQ+, sedangkan kaum moderat 8% dan hanya 3% kaum konservatif. Dari segi lokasi, identifikasi LGBTQ+ lebih tinggi di kalangan penduduk perkotaan (11%) ketimbang mereka yang tinggal di pinggiran kota (10%) atau pedesaan (7%).

Tren Berlanjut sebagai Fenomena Pergeseran Generasi

Tren peningkatan ini menunjukkan adanya pergeseran sosial dan budaya yang memungkinkan generasi muda lebih terbuka terhadap identitas seksual dan gender mereka. Faktor seperti penerimaan sosial yang lebih luas serta meningkatnya representasi LGBTQ+ di media kemungkinan besar berkontribusi terhadap peningkatan ini.

Gallup memperkirakan tren ini terus berlanjut. Angka identifikasi LGBTQ+ diprediksi masih akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Generasi muda AS yang lebih inklusif dan terbuka terhadap identitas gender dan orientasi seksual menunjukkan bahwa perubahan ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari transformasi sosial yang sedang berlangsung.

spot_img

Posisi Prabowo dalam Dinamika Politik Kekuasaan Indonesia

MELIHAT perjalanan Prabowo kecil, remaja, hingga tumbuh dewasa dan kini tergolong lansia, plus pengalaman dinas militer dan keluarga yang...

More Articles Like This