Minggu, April 20, 2025
No menu items!

Cahaya di Tanah Makkah

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (20): Sambutan Meriah di Madinah

Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Angin padang pasir bertiup lembut saat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan menuju Yatsrib. Setelah tiga hari bersembunyi di Gua Tsur, mereka meninggalkan Makkah dengan langkah yang penuh harapan. Namun, bahaya belum berakhir. Quraisy...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (19): Konspirasi Maut

Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Makkah bergetar. Kaum Quraisy gempar setelah mendengar kabar tentang Baiat Aqabah Kedua. "Muhammad telah mendapatkan perlindungan!" teriak para pemuka Quraisy. "Yatsrib telah menjadi bentengnya!" Mereka panik. Jika Muhammad dibiarkan pergi ke Yatsrib, ia bisa membangun kekuatan. Dan...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (18): Baiat Aqabah Cahaya dari Yatsrib

Oleh : Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Makkah masih gelap. Hanya beberapa pelita yang menyala di rumah-rumah kaum Quraisy. Di kejauhan, di lembah yang sunyi, sekelompok orang berjalan dengan hati-hati. Mereka berasal dari Yatsrib, sebuah kota yang terletak sekitar 450...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (17): Isra’ dan Mi’raj Perjalanan Agung ke Langit

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Malam itu begitu sunyi. Makkah masih terlelap dalam gelapnya malam. Namun, di rumah Ummu Hani, putri Abu Thalib, Rasulullah SAW tidak bisa tidur. Pikirannya masih dipenuhi oleh kesedihan dan kelelahan setelah perjalanan ke...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (16): Perjalanan ke Tha’if, Ujian yang Menghancurkan Hati

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Setelah kepergian Abu Thalib dan Khadijah, Makkah tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi Rasulullah SAW. Perlindungan yang dulu diberikan oleh pamannya telah tiada, sementara dukungan dan ketenangan yang selalu ia dapatkan...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (15): Kepergian Abu Thalib dan Khadijah

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati BOIKOT telah berakhir. Kaum Muslimin akhirnya bisa kembali menjalani kehidupan di Makkah setelah tiga tahun penuh penderitaan di Lembah Abu Thalib. Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar. Tahun itu menjadi tahun yang paling berat...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (14): Boikot terhadap Kaum Muslimin

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Suasana Makkah semakin tegang. Setiap hari, dakwah Muhammad SAW semakin didengar, dan jumlah pengikutnya terus bertambah. Namun, seiring dengan itu, kebencian kaum Quraisy juga semakin membara. Mereka telah mencoba segalanya—fitnah, siksaan, bahkan ancaman pembunuhan—tetapi...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (13): Tekanan dan Siksaan Quraisy

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Muhammad SAW terus berdakwah tanpa gentar. Setiap hari, ia menyeru manusia kepada Allah, mengajak mereka meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan yang Esa. Namun, seiring bertambahnya pengikut, tekanan dari Quraisy semakin meningkat. Para pemuka...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (12): Seruan Terbuka di Bukit Shafa

Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Langit Makkah masih biru ketika Muhammad SAW menaiki Bukit Shafa. Angin gurun bertiup lembut, membawa butiran pasir halus yang berhamburan di udara. Dari puncak bukit itu, ia bisa melihat seluruh kota, rumah-rumah Quraisy yang...

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (11): Wahyu Kedua dan Tugas Besar

Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati -- Langit Makkah begitu terang saat Jibril menampakkan diri untuk kedua kalinya. Muhammad berdiri kaku, tubuhnya bergetar, dan hatinya dipenuhi rasa takjub sekaligus ketakutan. Kini, ia benar-benar yakin bahwa apa yang terjadi di...

Latest News

Harta, Kelas, dan Takwa: Menimbang Martabat Manusia dalam Tiga Paradigma Dunia

JAKARTAMU.COM | Di tengah pusaran perubahan zaman yang serba cepat, manusia senantiasa mencari pijakan untuk memahami siapa dirinya...