Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Angin pesisir Pantai Serang berembus pelan, membawa aroma garam dan desir ombak yang seakan bercerita. Pasir basah menempel di telapak kaki Mbah Moedjair, seorang nelayan tua yang tak lagi hanya mencari ikan, tetapi sedang mencari jawaban...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang,Di hari Selasa, kami memanjatkan harap.Limpatkan ilmu yang bermanfaat, rizki halal berlimpah,Dan amalan yang Kau terima, penuh berkah.
Jadikan pagi ini pembuka jalan,Kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah.Sehatkan yang sakit, pulihkan...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
BARA itu bermula dari satu percikan kecil. Sekadar pesan singkat yang tampaknya tak berbahaya: “Apa kabar? Lama nggak ketemu.”
Laras membaca pesan itu dengan perasaan bergetar. Nama pengirimnya terpampang jelas di layar: Dion. Mantan kekasihnya dari...
PAK HARUN duduk di teras rumahnya, menatap jalanan kampung yang semakin ramai oleh kendaraan berlalu-lalang. Angin sore mengusap wajahnya yang penuh garis kehidupan. Di tangannya, secangkir kopi mengepul, tetapi tak lagi ia seruput. Pikirannya melayang jauh, seolah mencari...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, di fajar yang suci,terbit cahaya menyapa bumi.Di hari Sabtu yang Kau muliakan,kami bersimpuh, mohon ampunan.
Dosa kami, dosa ayah bunda,sanak saudara, sahabat tercinta.Luruhkan, ya Rabb, dalam rahmat-Mu,basuh hati dengan kasih-Mu.
Karuniakan umur yang bermanfaat,sehat, selamat,...
SUARA deru mobil dan klakson bersahutan di jalan utama kota. Lampu-lampu gedung perkantoran mulai menyala, menandakan pergantian dari hiruk-pikuk siang ke kesibukan malam. Di dalam sebuah ruang kantor megah, Rafi duduk di balik meja kerjanya yang rapi dan dipenuhi...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di pagi yang cerah, sinar pun merekah,Kulantunkan doa, sepenuh pasrah.Ya Allah, Engkau Maha Mulia,Dengar pinta hamba dalam nestapa dan bahagia.
Lapangkan hati yang penuh beban,Teduhkan jiwa dalam ketenangan.Sehatkan raga, kuatkan langkah,Agar tetap teguh di jalan penuh...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di tengah kegelisahan itu, Revan mencoba mencari pelarian dengan bekerja lebih keras. Ia kembali bergabung dengan Arga dan Fikri, tetapi sikapnya berbeda. Ia lebih pendiam, sering terlihat melamun.
“Van, kamu baik-baik saja?” tanya Fikri suatu hari.
“Baik,”...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di pelataran istana Kalinyamat, rembulan menggantung sendu. Ratna Kencana berdiri di bawah sinarnya, jubah putihnya berkibar tertiup angin malam. Matanya menatap nanar ke kejauhan, ke arah hutan yang menjadi saksi bisu pembantaian suaminya. Pangeran Hadirin...
ACEH UTARA, JAKARTAMU.COM | Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Aceh mencanangkan Program Penguatan Ekonomi Keluarga melalui Ketahanan Pangan dalam sebuah kegiatan...