Doa di Pagi Selasa
Puisi: Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, Engkau Maha Pengasih,Maha Penyayang, tiada terganti,Di pagi ini, kami berserah,Mohon limpahan berkah suci.
Ilmu yang benderang sinarnya,Mengalir deras bagai sungai,Jadikan hati luas samudra,Menampung hikmah yang Kau guyur damai.
Rizki halal, lapang mengalir,Seperti...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Fajar menyingsing di ufuk timur, membasahi hamparan sawah dan ladang di sekitar Kadipaten Ambal dengan cahaya keemasan. Namun, di balik ketenangan pagi, bara perlawanan mulai menyala kembali.
Di sebuah rumah sederhana di tepi hutan, Sanggabumi berdiri di...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Langit Makkah masih biru ketika Muhammad SAW menaiki Bukit Shafa. Angin gurun bertiup lembut, membawa butiran pasir halus yang berhamburan di udara. Dari puncak bukit itu, ia bisa melihat seluruh kota, rumah-rumah Quraisy yang...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Rodiyah memejamkan matanya, mencoba menahan air mata yang menggenang di pelupuk. Di dalam kabin pesawat yang membawanya pulang ke tanah air, ia menggenggam tiket dengan erat. Sudah delapan tahun ia bekerja di negeri orang,...
Puasa: Cahaya Taqwa yang Bersinar
PUISI: Dwi Taufan Hidayat
Saat fajar merayap di ufuk timur,Terdengar panggilan sahur mengalun lirih,Puasa pun hadir membawa cahaya,Menuntun hati yang dahulu letih.
Ia bukan sekadar menahan dahaga,Bukan hanya lapar yang dikekang,Tapi nyala taqwa yang menyala-nyala,Menjaga diri...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Malam semakin larut di Kadipaten Ambal. Hujan rintik-rintik membasahi halaman pendapa, menciptakan bayangan kelam yang menari di lantai batu. Di dalam ruangannya yang megah, Adipati Mangunprawira duduk di singgasananya, tetapi tidak ada rasa nyaman...
Doa di Pagi Ahad yang Cerah
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di pagi yang teduh cahaya berseri,Ahad menyapa dengan kasih Ilahi.Ya Rabb, di hamparan rahmat-Mu luas,Kami bermunajat dengan hati ikhlas.
Muliakanlah yang membaca doa ini,Lapangkan jiwanya, tenangkan nurani.Sehatkan raga, kuatkan iman,Bahagiakan keluarga...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Pagi itu, pasar Bocor dipenuhi orang-orang yang datang dengan perasaan campur aduk—antara ketakutan dan duka yang terpendam. Di tengah keramaian, sebuah tiang kayu didirikan. Dan di atasnya, kepala Gamawijaya diletakkan sebagai tanda kemenangan pemerintah kolonial atas...
Doa di Pagi Sabtu
Di pagi Sabtu yang penuh cahaya,kulangitkan doa setulus jiwa.Ampunilah kami, Ya Rabbul Izzah,juga ayah, ibu, dan keluarga.
Berikanlah umur yang bermanfaat,sehat nan afiat, jauh dari mudarat.Tuntun langkah di jalan lurus,menuju ridho-Mu yang tak terputus.
Jadikan syukur hiasan hati,atas...
Oleh; Dwi Taufan Hidayat
Gamawijaya terhuyung, lututnya nyaris tak sanggup menopang tubuhnya yang penuh luka. Napasnya memburu, darah hangat terus merembes dari bahunya yang tertembak. Tapi matanya tetap tajam, menatap Mangunprawira yang berdiri tegak di hadapannya dengan pedang yang...