Minggu, April 20, 2025
No menu items!

Dwi Taufan Hidayat

PUISI: Merintih dalam Doa, Indonesia Tanah Air Siapa, Berkah Sahur, dan Takdir

Merintih dalam Doa Oleh: Dwi Taufan Hidayat Tuhanku, kulipat raga dalam sujud,menyusun kata dalam rintih sendu.Aku debu di hamparan semesta,tak berdaya tanpa kasih-Mu. Betapa lemahnya daging dan tulang,seperti Zakariya yang merintih renta.Namun tak luruh harap di hati,sebab janji-Mu tak pernah sirna. Seperti...

Forza Gamawijaya (13): Pertempuran Tanpa Jalan Keluar

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Gamawijaya menerjang ke depan, tubuhnya melesat bagaikan bayangan di bawah sinar bulan. Kerisnya berkilat, menciptakan garis-garis tajam yang mematikan di udara. Dalam satu gerakan cepat, ia menebas seorang prajurit Belanda yang mencoba menghalanginya. Lelaki itu tersentak,...

PUISI: Doa, Ujung Pengkhianatan, Terlunta di Siang Ramadan

Doa di Pagi Kamis Oleh: Dwi Taufan Hidayat Alhamdulillah, fajar merekah,cahaya pagi menyapa ramah.Doa mengalun dalam sukma,memohon berkah sepanjang masa. Ya Allah, limpahkan rahmat-Mu,sehatkan tubuh, kuatkan kalbu.Bagi yang sakit, beri kesembuhan,bagi yang lelah, beri keteguhan. Langkah kami di hari ini,semoga penuh arti...

CERPEN: Jurang Kenistaan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Dari kejauhan, Damar memandangi rumahnya dengan perasaan asing. Ia berdiri di depan gerbang, tapi hatinya seolah tak memiliki kunci untuk masuk. Lampu teras masih menyala redup, menandakan ada seseorang di dalam. Mungkin Kirana belum tidur,...

CERPEN: Gelas Plastik dan Cinta yang Tak Pecah

Oleh: Dwi Taufan Hidayat HIDUP rumah tangga Andi dan Liana awalnya harmonis, tapi seiring berjalannya waktu, pertengkaran mulai sering terjadi. Hal-hal kecil yang dulu dianggap manis, kini berubah menjadi pemicu perang dingin. Liana mulai merasa Andi kurang perhatian, sering pulang...

Forza Gamawijaya (12): Jebakan di Malam Purnama

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Malam purnama menggantung di langit, memancarkan cahaya keperakan yang menyusup di antara rimbunnya pepohonan hutan Ambal. Angin malam berembus pelan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang luruh. Di tengah kesunyian itu, Gamawijaya duduk bersila...

PUISI: Doa, Jaga Hati, dan Pintu Ar-Royyan

Doa di Pagi Rabu Di pagi Rabu yang penuh cahaya,Kupanjatkan doa dengan rasa hamba.Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami,Juga ayah bunda, keluarga, sahabat sejati. Anugerahkan umur yang penuh berkah,Sehat, selamat, jauh dari musibah.Tunjukkanlah jalan yang Engkau ridai,Lurus dan terang tanpa tersesat...

CERPEN: Ilmu Kebal Letnan Komarudin

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Letnan Komarudin berdiri tegap di atas bukit kecil, matanya menatap lurus ke arah perkemahan pasukan Belanda di kejauhan. Malam itu, bulan bersinar redup, tertutup awan tipis yang melayang di angkasa. Di balik keremangan itu, ia...

Forza Gamawijaya (11): Hari-Hari Terakhir di Hutan Ambal

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Gamawijaya berlari menembus hutan Ambal dengan napas memburu. Kegelapan malam dan rimbunnya pepohonan menjadi perlindungan terakhirnya dari kejaran Belanda dan pasukan Mangunprawira. Tubuhnya penuh luka, nafasnya berat, dan darah mengalir dari goresan pedang di punggungnya. Dari...

PUISI: Doa, Kabut Hati, dan Nyanyian Tanah

Doa di Pagi Selasa Ya Allah, Engkau Maha Pemurah,rahmat-Mu mengalir tanpa lelah.Di pagi ini yang penuh cahaya,kami bersujud, memohon restu-Mu jua. Limpahkan ilmu yang menuntun hati,agar terang jalan yang kami jalani.Curahkan rezeki halal nan berkah,agar hidup kami penuh barakah. Mudahkan langkah,...

Latest News

Harta, Kelas, dan Takwa: Menimbang Martabat Manusia dalam Tiga Paradigma Dunia

JAKARTAMU.COM | Di tengah pusaran perubahan zaman yang serba cepat, manusia senantiasa mencari pijakan untuk memahami siapa dirinya...