Senin, April 21, 2025
No menu items!

Dwi Taufan Hidayat

Forza Gamawijaya (7): Bayangan di Balik Sayembara

Oleh: Dwi Taufan Hidayat MALAM di Kadipaten Ambal terasa lebih sunyi dari biasanya. Di dalam pendopo yang diterangi lampu minyak, Raden Ngabehi Mangunprawira duduk bersila di hadapan beberapa orang kepercayaannya. Di meja kecil di depannya, terbentang peta wilayah pesisir...

CERPEN: Tidur dalam Cahaya

Oleh: Dwi Taufan Hidayat MATAHARI masih malu-malu menyelinap di celah-celah dedaunan ketika tujuh pemuda itu bergegas menapaki jalan berbatu, menuju perbukitan yang sepi. Napas mereka tersengal, bukan hanya karena lelah, tetapi juga ketakutan. Kota yang dulu menjadi tempat mereka tumbuh...

PUISI: Doa, Empat Wajah di Pintu Ramadan

Doa di Hari Jumat Oleh: Dwi Taufan Hidayat Ya Rabb, di hari yang penuh cahaya,Ampuni kami, luruhkan dosa,Untuk ayah, bunda, keluarga tercinta,Juga sahabat dalam ukhuwah mulia. Berilah umur yang penuh makna,Sehat wal afiat, jiwa terjaga,Lindungi langkah di jalan lurus,Dalam ridha-Mu kami...

Forza Gamawijaya (6): Gerilya di Pesisir Selatan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Langit merah saga menyelimuti garis pantai selatan ketika Gamawijaya dan kelompoknya bergerak cepat di antara rimbunan pandan laut. Angin berhembus kencang membawa aroma asin dari ombak yang menghantam karang. Mereka kini berada di pesisir...

CERPEN: Warisan Ondel-Ondel

Oleh; Dwi Taufan Hidayat Di sudut Kampung Rawa Belong, di antara gedung-gedung tinggi yang mulai menggerus perkampungan lama, berdiri sebuah rumah tua dengan dinding kayu yang mulai pudar. Di dalamnya, Pak Maman duduk bersila di lantai ruang tengah...

PUISI: Doa, Bayang Kesombongan, dan Amal Sendiri

Cahaya Pagi dan Doa Oleh: Dwi Taufan Hidayat Alhamdulillah, fajar merekah,cahaya-Nya jatuh di ufuk megah.Semoga sisa umur yang tersisa,berlimpah berkah, tak sia-sia. Di langit doa menjulang tinggi,memohon rahmat yang suci abadi.Taufik, hidayah, dan lindungan,bagi setiap insan yang mengharapkan. Bagi yang sakit, sembuh...

Forza Gamawijaya (5): Dendam Belanda dan Sayembara Penangkapan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di sudut timur kantor residen Belanda di Panjer, selembar kertas pengumuman tertempel di dinding batu. Huruf-huruf besar yang dicetak dengan tinta hitam menyatakan sesuatu yang membuat banyak mata berbinar. "Sayembara Penangkapan: Gamawijaya, Buronan Nomor Satu di...

PUISI: Doa, Tamu Mulia, dan Lautan Ambisi

Doa di Pagi Rabu Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di fajar Rabu yang teduh berkilau,kupanjatkan doa dengan hati yang syahdu.Ampuni dosa, hapuskan luluh,untuk kami, keluarga, sahabat yang satu. Karuniakan umur penuh faedah,sehat dan selamat dalam langkah.Tuntunlah kami ke jalan berkah,jalan lurus penuh ridha...

Forza Gamawijaya (4): Jalan Seorang “Kecu”

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Malam turun perlahan di Urut Sewu. Cahaya bulan setengah purnama menerangi hamparan pasir pantai yang membentang luas. Ombak bergemuruh di kejauhan, seakan membawa bisikan para leluhur yang telah gugur. Gamawijaya berdiri di puncak bukit kecil,...

CERPEN: Bunga-Bunga Cinta

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi perbukitan, hiduplah sepasang kekasih bernama Rara dan Ardi. Mereka bertemu di sebuah toko buku, di mana Rara bekerja sebagai penjaga kasir dan Ardi adalah pelanggan setia yang selalu datang untuk membeli novel-novel klasik....

Latest News

CERPEN: Tertutupnya Rezeki Seorang Suami

Aku pernah bertemu lelaki seperti Fadli. Seorang teman lama yang semula kupikir hidupnya baik-baik saja. Gajinya besar. Rumahnya besar....