Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Malam di Urut Sewu berubah menjadi lautan api dan darah. Gamawijaya berkelebat di antara bayangan pepohonan, kerisnya menari, menebas prajurit yang berani mendekat. Namun, jumlah mereka terlalu banyak. Pasukan Belanda dan anak buah Mangunprawira mengepung dari...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Langit di Urut Sewu tampak gelap. Hanya bulan separuh yang menggantung di ufuk barat, menyinari hamparan pasir pantai yang luas. Di kejauhan, suara deburan ombak bersahutan dengan desir angin malam yang dingin menusuk tulang.
Di tengah...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
ANGIN laut bertiup kencang, menerpa wajah Gamawijaya yang termenung di atas tebing pesisir Ambal. Matanya menatap ombak yang terus menggulung, seakan mewakili pikirannya yang tak menentu. Dalam beberapa bulan terakhir, kelompoknya semakin sering melancarkan serangan terhadap...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
MALAM di Kadipaten Ambal terasa lebih sunyi dari biasanya. Di dalam pendopo yang diterangi lampu minyak, Raden Ngabehi Mangunprawira duduk bersila di hadapan beberapa orang kepercayaannya. Di meja kecil di depannya, terbentang peta wilayah pesisir...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Langit merah saga menyelimuti garis pantai selatan ketika Gamawijaya dan kelompoknya bergerak cepat di antara rimbunan pandan laut. Angin berhembus kencang membawa aroma asin dari ombak yang menghantam karang. Mereka kini berada di pesisir...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di sudut timur kantor residen Belanda di Panjer, selembar kertas pengumuman tertempel di dinding batu. Huruf-huruf besar yang dicetak dengan tinta hitam menyatakan sesuatu yang membuat banyak mata berbinar.
"Sayembara Penangkapan: Gamawijaya, Buronan Nomor Satu di...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Malam turun perlahan di Urut Sewu. Cahaya bulan setengah purnama menerangi hamparan pasir pantai yang membentang luas. Ombak bergemuruh di kejauhan, seakan membawa bisikan para leluhur yang telah gugur. Gamawijaya berdiri di puncak bukit kecil,...
Oleh : Dwi Taufan Hidayat
Sungai yang deras menghanyutkan tubuh Gamawijaya, membawanya melewati batu-batu tajam dan ranting-ranting yang mencuat dari dasar air. Dadanya sesak oleh tekanan arus, dan setiap kali ia mencoba mengangkat kepala, gelombang lain datang menghantam. Tubuhnya...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Pertempuran yang berlangsung di sepanjang lereng bukit itu menjadi salah satu yang paling berdarah dalam sejarah Perang Jawa. Pasukan Pangeran Diponegoro, yang dipimpin oleh para senopati seperti Gamawijaya, menghadapi tekanan besar dari serangan bertubi-tubi Belanda...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
LANGIT jingga terbentang di atas Urut Sewu, garis pantai selatan yang memanjang dengan deburan ombak tak pernah henti. Laut selatan seolah berbisik, membawa kisah-kisah lama tentang para leluhur yang gagah berani melawan gelombang dan penjajah. Di...