Racun dan Karomah
Oleh: Sugiyati
Syeikh Ibnu Hajar masih berdiri di tepi sumur Zamzam, surat yang baru dibaca tergenggam erat di tangannya. Nama Imam Al-Zahir yang tertulis di sana bagaikan petir yang menyambar dalam benaknya. Tidak ada jalan mundur...
Persekongkolan
Oleh: Sugiyati
Syeikh Ibnu Hajar berdiri di hadapan istrinya, perasaan kecuriganya semakin dalam, seperti bayangan yang menutupi matahari terbenam. Ketika matahari mulai redup di ufuk barat, ia merasakan bahwa gelap yang menyelubungi hidup mereka lebih dari sekadar kegelapan malam....
Pencuri Dinar
Oleh: Sugiyati
Suasana malam itu tampak begitu mencekam. Syeikh Ibnu Hajar berjalan perlahan melewati lorong pesantren, cahaya lampu minyak berkelap-kelip di sepanjang jalan, namun ada sesuatu yang tak biasa di udara malam ini. Suara langkah kaki yang cepat dan...
Pengakuan
Oleh: Sugiyati
Dunia terasa sepi saat Syeikh Ibnu Hajar duduk di ruang tamu, wajahnya yang teduh seakan menyimpan segudang pertanyaan yang tak terucapkan. Istrinya berdiri di depan pintu, perasaan bersalahnya seperti bara api yang terus membakar hatinya. Setelah semua yang...
Oleh: Sugiyati
Rumah itu terasa lebih sunyi daripada biasanya. Syeikh Ibnu Hajar duduk dengan tenang di tempatnya, berzikir tanpa henti, seakan dunia luar tidak pernah mengganggu pikirannya. Namun, istrinya merasa tercekik oleh bayang-bayang yang datang malam itu. Surat yang diberikan...
Oleh: Sugiyati
Malam turun dengan sunyi yang mencekam. Udara Makkah yang biasanya hangat terasa lebih dingin dari biasanya.
Istri Syeikh Ibnu Hajar duduk di sudut ruangan, pikirannya melayang-layang. Dinar itu kini ada di tangan suaminya, dan meskipun ia belum mengakuinya...
Dinar yang Hilang
Oleh: Sugiyati
FAJAR baru saja menyingsing ketika mereka kembali ke rumah. Istri Syeikh Ibnu Hajar masih diliputi perasaan bersalah. Kilauan air Zamzam yang kembali memenuhi sumur semalam seolah menjadi teguran baginya.
Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya—sesuatu yang...
Hikmah yang Terlambat
Oleh: Sugiyati
LANGIT Mekah masih diselimuti malam saat mereka berjalan pulang dari sumur Zamzam. Sang istri melangkah pelan, pikirannya berkecamuk. Kilauan dinar yang tadi memenuhi timba masih terbayang di benaknya, tetapi kini bercampur dengan gambaran mengerikan saat...
Timba Pertama
Oleh: Sugiyati
ANGIN malam berembus lirih, membawa suara gemericik air Zamzam yang tenang. Lentera kecil di tangan Syeikh Ibnu Hajar berayun pelan, menciptakan bayangan panjang yang menari di permukaan sumur. Di hadapan istrinya, timba yang baru saja ditarik masih...
Pintu yang Tertutup
Oleh: Sugiyati
MALAM telah larut ketika istri Syeikh Ibnu Hajar melangkah pulang dengan wajah muram. Denting langkahnya di jalanan berbatu terasa berat, seberat hatinya yang penuh amarah dan rasa malu. Ia baru saja ditolak masuk ke pemandian umum...