PEKALONGAN, JAKARTAMU.COM | Dua pekan setelah longsor yang melanda Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Muhammadiyah berhasil menembus daerah-daerah terisolasi untuk menyalurkan bantuan. Longsor yang terjadi sejak 20 Januari 2025 itu telah menewaskan 25 orang dan satu orang hilang di sekitar Allo Caffe.
Longsor Pekalongan juga mengakibatkan tujuh dusun di tiga desa terisolasi. Dusun-dusun yang terdampak antara lain Dusun Dranan (Desa Yosorejo), Dusun Totogan, Sipetung, Karanggondang, Sawangan (Desa Tlogopakis), serta Dusun Sitipis dan Tembelan (Desa Kayupuring).
Sementara itu, empat dusun lainnya hanya dapat diakses dengan sepeda motor. Hingga saat ini, satu-satunya akses menuju Kecamatan Petungkriyono adalah melalui Wanayasa, Banjarnegara.
Sebagai respons, Muhammadiyah melalui Pos Koordinasi (Poskor) Penanganan Darurat Bencana (PDB) Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan terus berupaya membantu masyarakat terdampak. Pos Layanan telah didirikan di Petungkriyono, serta Pos Aju di Dusun Dranan dan Dusun Totogan dengan dukungan 70 relawan yang bertugas.
Baca juga: Kokam Jakarta Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir-Longsor Sukabumi
Menurut Astri Nanda Firman Saputra dari Tim Asistensi Lembaga Resiliensi Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) PWM Jawa Tengah, Muhammadiyah berhasil menembus dua dusun terisolasi. Dusun Totogan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki selama 2,5 jam, sementara Dusun Dranan dapat dicapai dalam satu jam perjalanan kaki.
Berdasarkan data yang dihimpun Posyan Muhammadiyah Petungkriyono, sebanyak 565 kepala keluarga (1.665 jiwa) masih terisolasi dan kesulitan mengakses kebutuhan dasar serta layanan kesehatan. Bahkan, kemarin seorang ibu hamil harus ditandu selama 5-6 jam melewati titik longsoran untuk mendapatkan layanan medis di Puskesmas Petungkriyono.
Hingga Minggu (2/2/25) pagi, Tim Posyan Muhammadiyah Petungkriyono terus melakukan asesmen terhadap akses jalan yang masih tertutup guna membuka jalur bantuan lebih lanjut. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan daerah terdampak dan memastikan kebutuhan warga terpenuhi.