Senin, Maret 10, 2025
No menu items!
spot_img

Maksud dan Tujuan Muhammadiyah: Ulasan dan Tafsir

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang berdiri pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan. Organisasi ini berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis serta berorientasi pada dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Untuk memahami visi dan misinya, kita perlu merujuk pada maksud dan tujuan Muhammadiyah yang tertuang dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Maksud Muhammadiyah

Menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 6, maksud Muhammadiyah adalah:

“Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”

Tafsir Maksud Muhammadiyah

Menegakkan Agama Islam
Muhammadiyah hadir sebagai gerakan dakwah Islam yang berlandaskan pada pemurnian ajaran Islam dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. Hal ini sejalan dengan firman Allah:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An’am: 153)

Dengan demikian, Muhammadiyah berupaya menjadikan Islam sebagai pedoman utama dalam kehidupan individu maupun masyarakat.

Menjunjung Tinggi Islam
Menjunjung tinggi Islam berarti berusaha menerapkan nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, maupun budaya. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad no. 8952)

Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk menjadikan Islam sebagai sistem nilai dalam kehidupan sehingga Islam tidak hanya menjadi keyakinan, tetapi juga praktik nyata dalam membangun peradaban.

Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya
Muhammadiyah bercita-cita membangun tatanan masyarakat yang hidup berdasarkan ajaran Islam dalam segala bidang. Tujuan ini menegaskan pentingnya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin) sebagaimana firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya bukan sekadar komunitas Muslim, tetapi masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai Islam dalam keadilan, kesejahteraan, dan persaudaraan.

Tujuan Muhammadiyah

Menurut Pasal 7 Anggaran Dasar Muhammadiyah, tujuan Muhammadiyah adalah:

“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”

Tafsir Tujuan Muhammadiyah

Masyarakat yang Bertauhid dan Berakhlak Islami
Muhammadiyah ingin membentuk masyarakat yang memiliki keimanan yang kokoh kepada Allah serta menerapkan akhlak Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Dengan membentuk masyarakat yang bertauhid dan berakhlak, Muhammadiyah berupaya menciptakan peradaban yang Islami, damai, dan harmonis.

Masyarakat yang Berilmu dan Berkemajuan
Salah satu ciri masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah berbasis ilmu pengetahuan dan kemajuan. Muhammadiyah sejak awal telah berfokus pada pendidikan sebagai sarana membangun generasi Muslim yang cerdas dan berdaya guna.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Inilah mengapa Muhammadiyah mendirikan ribuan sekolah, universitas, dan lembaga penelitian untuk mengembangkan keilmuan berbasis Islam.

Masyarakat yang Sejahtera dan Berkeadilan
Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antar sesama manusia. Dalam visi Muhammadiyah, masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana tidak ada ketimpangan sosial dan kemiskinan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ المُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
“Bukanlah seorang mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR. Al-Baihaqi, no. 19049)

Oleh karena itu, Muhammadiyah aktif dalam bidang sosial dengan mendirikan rumah sakit, panti asuhan, dan berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Kesimpulan
Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan yang jelas dalam gerakan dakwah dan sosialnya. Dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis, Muhammadiyah berupaya menegakkan dan menjunjung tinggi Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Masyarakat Islam yang dimaksud bukan sekadar komunitas Muslim, tetapi masyarakat yang berakhlak, berilmu, berkeadilan, dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah berperan aktif dalam pendidikan, sosial, kesehatan, dan ekonomi.

Sebagaimana pesan KH Ahmad Dahlan:
“Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”

Mari kita berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita mulia ini. Semoga Allah meridhai perjuangan Muhammadiyah. Aamiin.

— Dwi Taufan Hidayat

spot_img

Posisi Prabowo dalam Dinamika Politik Kekuasaan Indonesia

MELIHAT perjalanan Prabowo kecil, remaja, hingga tumbuh dewasa dan kini tergolong lansia, plus pengalaman dinas militer dan keluarga yang...

More Articles Like This