TEGAL, JAKARTAMU.COM | Kabar gembira datang dari Kota Tegal. Kini, para musafir yang sedang dalam perjalanan dan singgah di kota ini tak perlu lagi bingung mencari tempat beristirahat yang nyaman dan aman. Masjid Ashalihin, yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No.28, Panggung, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 52122, resmi membuka pintunya bagi musafir untuk singgah dan beristirahat.
Masjid ini dipimpin oleh Ustad Mursalin Pagagh Bangsawan, tokoh ulama yang juga merupakan mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal.
Langkah progresif Masjid Ashalihin ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Di tengah maraknya kebutuhan akan ruang publik yang ramah bagi musafir, keputusan masjid ini menjadi oase spiritual sekaligus sosial bagi para pelancong yang ingin tetap terjaga ibadah dan ketenangan selama perjalanan mereka.
Fasilitas yang disediakan cukup memadai, mencakup tempat tidur sederhana, ruang wudu yang bersih, serta suasana yang kondusif untuk beribadah maupun beristirahat. Ustad Mursalin menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari visi masjid sebagai pusat dakwah yang inklusif, terbuka, dan berorientasi pada pelayanan umat.
Masjid Ashalihin tidak hanya menjadi tempat shalat berjamaah atau pengajian rutin, melainkan juga hadir sebagai rumah sementara bagi para tamu Allah yang sedang menempuh perjalanan jauh. Konsep ini sebenarnya memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam, di mana Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana memuliakan tamu, terlebih lagi musafir.
“Sudah saatnya masjid kembali menjadi tempat yang hidup, yang memberikan kenyamanan, kedamaian, dan kehangatan bagi siapa pun yang datang dengan niat baik,” ujar Ustad Mursalin. Ia menekankan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata program sosial, tetapi merupakan bagian dari dakwah bil hal—dakwah dengan perbuatan nyata.
Dengan latar belakangnya sebagai tokoh Muhammadiyah yang telah lama bergelut di bidang dakwah dan pendidikan, Ustad Mursalin membawa semangat pembaruan namun tetap berpijak pada prinsip-prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ia berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di Kota Tegal dan sekitarnya, bahkan di seluruh Indonesia.
Kehadiran Masjid Ashalihin sebagai tempat persinggahan bagi musafir menandai babak baru dalam peran masjid di era modern. Bukan hanya tempat ibadah ritual, tetapi juga pusat pelayanan dan kepedulian sosial. Sebuah langkah nyata yang membumikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga semangat ini terus menyebar dan menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai rumah besar umat.