Senin, Maret 3, 2025
No menu items!

Masjid Jogokariyan: 3.500 Porsi Setiap Hari, Simbol Kedermawanan di Bulan Ramadan

Bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk memperbanyak sedekah dan menebar manfaat bagi sesama.

Must Read

JAKARTAMU.COM | Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada tempat yang menjadi simbol kehangatan, kepedulian, dan semangat berbagi. Salah satunya adalah Masjid Jogokariyan di Yogyakarta, yang telah menorehkan sejarah luar biasa dalam tradisi berbagi selama bulan suci Ramadhan.

Dulu, masjid ini hanya mampu menyediakan 200 piring makanan setiap harinya untuk berbuka puasa. Namun, berkat gotong royong dan semangat sedekah jamaah serta masyarakat sekitar, jumlahnya kini melonjak drastis menjadi 3.500 porsi per hari. Masjid ini telah menjelma sebagai pusat kebaikan dan pemberdayaan umat, bukan sekadar tempat ibadah semata.

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan: Sebuah Gerakan Berkah

Setiap tahunnya, Masjid Jogokariyan menggelar Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ), sebuah program yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade. Dalam kegiatan ini, masjid tidak hanya menyediakan makanan berbuka puasa, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi bagi warga sekitar.

Yang menarik, takjil dan makanan berbuka yang disediakan di masjid ini bukan berasal dari katering atau perusahaan besar, melainkan hasil gotong royong ibu-ibu dasawisma setempat. Mereka tergabung dalam 30 kelompok memasak yang setiap harinya menyiapkan menu-menu istimewa seperti gulai, bistik, tongseng, dan beragam masakan rumahan lainnya.

Selain itu, pasar sore Ramadhan yang digelar di sepanjang jalan menuju masjid juga menjadi daya tarik tersendiri. Para pedagang lokal menjajakan berbagai makanan khas Ramadhan, yang tidak hanya menghidupkan ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan.

Dari Masjid untuk Umat: Sedekah yang Menghidupkan Ekonomi

Keberhasilan program berbagi di Masjid Jogokariyan tidak terlepas dari dukungan jamaah dan masyarakat luas. Banyak donatur yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk ikut serta dalam gerakan ini. Bahkan, masjid ini memiliki prinsip unik dalam pengelolaan dana, yaitu saldo rekening masjid harus nol rupiah setiap harinya. Artinya, semua dana yang masuk langsung disalurkan kembali dalam bentuk program kemaslahatan umat.

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, menegaskan bahwa program berbagi ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga bentuk nyata dari pemberdayaan sosial dan ekonomi. Dengan melibatkan warga dalam memasak, berdagang, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, masjid menjadi penggerak perubahan positif di lingkungan sekitarnya.

Menghidupkan Nilai Islam dalam Kehidupan Nyata

Semangat berbagi yang ditunjukkan oleh Masjid Jogokariyan sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya sedekah, kepedulian sosial, dan ukhuwah Islamiyah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746)

Melalui program ini, Masjid Jogokariyan tidak hanya menyediakan makanan untuk berbuka, tetapi juga menyebarkan keberkahan bagi umat Islam. Tradisi berbagi ini menunjukkan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Menginspirasi Masjid dan Umat Islam di Seluruh Dunia

Apa yang dilakukan oleh Masjid Jogokariyan menjadi teladan bagi masjid-masjid lain di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Gerakan ini membuktikan bahwa dengan kebersamaan, keikhlasan, dan manajemen yang transparan, sebuah masjid bisa menjadi pusat kebaikan yang memberikan dampak luas bagi masyarakat.

Banyak masjid lain yang terinspirasi untuk melakukan hal serupa—menyelenggarakan program berbuka puasa gratis, penggalangan dana sedekah, hingga kegiatan sosial lainnya. Semoga gerakan ini semakin luas, sehingga keberkahan Ramadhan benar-benar bisa dirasakan oleh seluruh umat Islam, terutama mereka yang membutuhkan.

Mari kita jadikan Masjid Jogokariyan sebagai inspirasi dan berpartisipasi dalam gerakan kebaikan ini. Sebab, seperti yang Allah janjikan dalam Al-Qur’an:

لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)

Bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk memperbanyak sedekah dan menebar manfaat bagi sesama. Jika Masjid Jogokariyan bisa berkembang dari 200 piring menjadi 3.500 porsi sehari, maka setiap kita juga bisa memulai dari langkah kecil untuk berbagi, baik dengan makanan, tenaga, maupun doa.

Masjid Jogokariyan telah memberi contoh, kini giliran kita untuk mengambil peran. (Dwi Taufan Hidayat)

Gili Iyang: Pulau dengan Kadar Oksigen Tertinggi, Surga Tersembunyi yang Menyehatkan

Keajaiban Tersembunyi di Timur Madura Di antara gugusan pulau di sebelah timur Pulau Madura, terdapat sebuah permata tersembunyi yang masih...

More Articles Like This