Surakarta – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) mencatat terdapat sekitar 120 media terafiliasi Muhammadiyah. Ini adalah potensi besar yang bisa menjadi kekuatan, bukan hanya bagi Muhammadiyah tapi juga untuk wajah pers secara keseluruhan.
Sayangnya, media-media tersebut umumnya belum sepenuhnya dikelola secara profesional. Karena itu Jambore Media Afilisi-Mu menempatkan agenda peningkatan profesionalitas jurnalis dan kualitas media sebagai fokus pembahasan.
Asep Setiawan, anggota Dewan Pers yang menjadi salah satu narasumber, mengungkapkan apa yang menjadi kunci peningkatan kualitas dan profesionalitas pers.
”Kuncinya adalah kolaborasi, koordinasi, dan penguatan sumber daya manusia (SDM),” kata Asep di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (24/8/2024).
Karena itu, Asep mendorong agar dibentuk coaching team, berisi pengelola media afiliasi Muhammadiyah yang dianggap sukses. Mereka bertugas membimbing media-media yang baru atau sedang memulai.
”Buat saja desk yang tugasnya melakukan penguatan profesi dan lembaga. Sebab kalau mengandakan proses yang alamiah, butuh waktu lama,” ujar Asep.
Di sinilah pentingnya uji kompetensi wartawan (UKW). Tria Patriani, ketua UKW Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam forum ini mengatakan siap membantu peningkatan kompetensi para jurnalis media afiliasi Muhammadiyah. Ini dilakukan agar profesionalisme media afiliasimu terangkat.
”UMJ kerap beberapa kali menyelenggarakan UKW dengan menggandeng pihak lain seperti lembaga seperti PWI atau perusahaan. Itu memungkinkan jurnalis mengikuti UKW tanpa dipungut biaya,” kata Tria.