Selasa, April 15, 2025
No menu items!

Membangun Pendidikan di Perbatasan: Kisah Perjuangan Dahlan Lagi dan SMA Muhammadiyah Wini

Must Read

JAKARTAMU.COM | Di tengah kehidupan sebagai minoritas di perbatasan Indonesia-Timor Leste, sebuah sekolah terus berdiri tegak membawa misi pendidikan dan toleransi. SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini, yang kini menjadi salah satu pilar pendidikan di daerah tersebut, lahir dari semangat dan perjuangan para tokoh masyarakat serta pendidik, termasuk Dahlan Lagi, S.Pd.I, seorang pensiunan guru yang kini menjabat sebagai Ketua Cabang Muhammadiyah Wini.

Dalam sebuah wawancara, Dahlan Lagi bercerita tentang perjalanan panjang mendirikan dan mengelola sekolah ini di tengah tantangan yang tidak ringan. Sejak awal, sekolah ini dirancang untuk menjadi wadah pendidikan yang inklusif, menerima siswa dari berbagai latar belakang agama dan budaya. “Kami di sini adalah saudara, tanpa melihat perbedaan keyakinan. Pendidikan adalah jembatan untuk kebersamaan,” ujarnya.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Perjalanan SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini tak lepas dari peran serta masyarakat, tokoh agama, serta tenaga pendidik yang memiliki visi serupa. Dahlan mengisahkan bagaimana sekolah ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama non-Muslim yang melihat pendidikan sebagai alat pemersatu. “Beberapa siswa dan guru kami berasal dari saudara-saudara non-Muslim. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan mampu menghapus sekat-sekat perbedaan,” kata Dahlan.

Dukungan itu tidak hanya berupa moral, tetapi juga fasilitas dan pengakuan dari masyarakat sekitar. Kehadiran sekolah ini dianggap sebagai solusi bagi anak-anak di perbatasan yang ingin memperoleh pendidikan berkualitas tanpa harus pergi jauh ke kota.

Menjaga Harmoni dalam Keberagaman

Meski berada di lingkungan dengan populasi Muslim yang lebih kecil, SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman. Guru-guru di sekolah ini tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan dan toleransi.

Menurut Dahlan, pendidikan yang baik tidak hanya berbicara soal akademik, tetapi juga membentuk karakter. “Kami ingin anak-anak dididik dengan akhlak yang baik, saling menghormati, dan memahami perbedaan sebagai rahmat, bukan ancaman,” tegasnya.

Kehadiran siswa non-Muslim di sekolah Muhammadiyah ini menjadi cermin bagaimana nilai inklusivitas dapat diterapkan secara nyata. Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang interaksi yang menumbuhkan rasa persaudaraan dan saling pengertian antar umat beragama.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Seperti sekolah-sekolah swasta lainnya, SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas dan sumber daya, baik dari segi tenaga pendidik maupun infrastruktur. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Dahlan dan rekan-rekannya untuk terus mengembangkan sekolah ini.

“Kami berharap ada lebih banyak dukungan, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas, agar sekolah ini bisa berkembang lebih baik lagi,” kata Dahlan. Ia juga berharap SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, terutama di daerah-daerah perbatasan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian.

Inspirasi dari Perbatasan

Kisah perjuangan Dahlan Lagi dan SMA Muhammadiyah Perbatasan Wini menjadi bukti bahwa pendidikan bisa menjadi alat pemersatu di tengah keberagaman. Di daerah perbatasan yang kerap menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi, kehadiran sekolah seperti ini membawa harapan bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dengan semangat persaudaraan dan keikhlasan dalam mendidik, sekolah ini tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan rasa saling menghormati. Seperti yang diungkapkan Dahlan, “Pendidikan adalah cahaya. Dan di mana pun kita berada, kita harus berjuang untuk menerangi sekitar.”

Sumu Kota Medan Dorong Kolaborasi Strategis Pemerintah-LP UMKM

MEDAN, JAKARTAMU.COM | Ketua Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Kota Medan Muhammad Irsyad menyampaikan harapan untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga....
spot_img

More Articles Like This