TERUTAMA di kota-kota besar, hampir pasti 90% jamaah masjid yang sebagian besar pekerja tidak mandi sebelum salat Jumat. Bahkan, mungkin ada jamaah yang tidak tahu bahwa mandi sebelum salat Jumat adalah sunnah.
Para pekerja di Indonesia keluar jam kantor pukul 11.15 WIB. Mereka biasanya tidak langsung pergi ke masjid melainkan mampir ngopi santai dan merokok, lalu makan siang di warung sekitar masjid. Pukul 11.30 baru mereka ke masjid.
Sebagian besar jamaah dari kaum pekerja itu jumatan dengan memakai pakaian yang enempel di badan sejak pagi. Jarang sekali di antara mereka yang membawa baju ganti, yang memang khusus untuk jumatan.
Baca juga: Khotbah Jumat: Makna Ikhlas dalam Al-Quran
Perintah Rasulullah
Dari sahabat Abdullah bin Umar ra., sesungguhnya Rasulullahsaw bersabda, _“ Barang siapa di antara kalian datang salat Jumat hendaknya mandilah.”_ (HR. Bukhari & Muslim).
Syaikh Ibnu Daqiq al-Id dalam Ihkamul Ahkam berkata hadis di atas menggunakan bentuk kata perintah. Namun kata perintah dalam kalimat ini tidak berarti wajib. Mayoritas ulama berpendapat bahwa kata perintah ini menunjukkan kesunnahan, yang mana setiap muslim dianjurkan untuk mandi sebelum salat Jumat
Di negara-negara Islam yang menetapkan Jum’at sebagai hari libur, tentu mudah untuk menegakkan sunah ini. Sebaliknya menjadi tantangan di negara yang tidak menerapkan libur hari Jumat seperti Indonesia.
Tetapi bila disadari lebih dalam, masalah sebenarnya berada pada niat, bukan soal libur atau tidak libur di hari Jumat. Mandi sebelum salat pasti tidak menjadi masalah bagi orang yang punya niat teguh dan sungguh sungguh menegakkan sunnah.
Tidak akan pernah mereka berpikir repot jika tiap hari Jumat ke kantor sambil tetap membawa perlengkapan mandi sederhana dan baju ganti. Dengan begitu, dia bisa menghadap Allah dengan bersih dan baju terbaik.
Baca juga: Strategi Dakwah Muhammadiyah: Ikut Yasinan di Malam Jumat
Budaya Muslim Hui
Di China, penulis menyaksikan praktik sunnah itu berjalan secara konsisten. Tepatnya di Beijing, ketika berkesempatan mengunjungi salah satu kota paling sibuk di dunia itu pada 2017.
Republik Rakyat China adalah negara komunis yang memiliki ada sekitar 60 suku dan etnis. Dari jumlah itu, 52 di antaranya adalah suku yang mayoritas anggotanya beragama Islam. Tetapi RRC dikuasai suku Han. Kota Beijing juga mayoritas dihuni suku Han. Namun ada 30% sukui Hui yang beragama Islam.
Pada hari Jumat kami mampir salat Jumat di Masjid Niujie. Masjid bersejarah berus 1.000 tahun itu terletak di Jalan Niujie yang berarti sapi. Jalan adalah kampung muslim Tiongkok. Sekitar 90% rumah makan dan restoran di sepanjang jalan itu menyajikan kuliner halal.
Seorang penjaga tempat wudhu masjid menyodorkan handuk kecil dan sabun mandi. Karena bingung, kami bertanya kepada salah satu staf kedutaan besar Indonesia. Dijelaskan, budaya suku Hui adalah mandi dulu sebelum salat Jumat.
Karena budaya warganya itu, masjid-masjid di China, khususnya yang dikelola muslim Hui, pasti memberikan perhatian pada urusan mandi. Masjid Niujie sendiri menyediakan cukup banyak kamar mandi. Setelah mandi, jamaah bisa berwudhu menggunakan air dingin atau hangat.
Agaknya memang tidak salah kalau kita diperintahkan belajar sampai ke Negeri China. Mari kita tegakkan sunnah semaksimal mungkin sesuai kemampuan sehingga menjadi budaya, yang pada akhirnya juga mengubah corak masjid-masjid di Indonesia.