JAKARTAMU.COM | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memberikan apresiasi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) atas keberhasilan kerja sama dua program pendidikan berbasis kemanusiaan. Keduanya yaitu Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kemitraan Internasional (PKM KI).
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Gogot Suharwoto. Abdul Mu’ti juga memberikan penghargaan khusus kepada para guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) atas dedikasi mereka dalam melayani pendidikan bagi anak-anak migran.
“Pendidikan adalah hak semua orang. Layanan pendidikan yang bermutu dan merata menjadi fondasi penting untuk mengantarkan anak-anak migran, apa pun kondisinya dan bagaimanapun status sosialnya, agar dapat menjadi generasi hebat dan kuat,” ujar Mu’ti di Kuala Lumpur, dalam siaran pers pada Minggu (26/1/2025).
Ia menambahkan bahwa pendidikan adalah perjuangan yang membutuhkan semangat tanpa batas dan dedikasi tiada henti untuk memberdayakan anak-anak di Sanggar Belajar (SB).
“Kementerian akan memprioritaskan peningkatan profesionalisme guru, yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Selain itu, pendekatan partisipatif bagi pejuang pendidikan di Sanggar Belajar akan terus didorong untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Gogot Suharwoto. Abdul Mu’ti juga memberikan penghargaan khusus kepada para guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) atas dedikasi mereka dalam melayani pendidikan bagi anak-anak migran.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Indra Hermono, turut memuji keberhasilan KKN KI dan PKM KI PTMA sebagai program yang menjaga kesinambungan pendidikan berbasis kemanusiaan di tingkat internasional.
“Program ini luar biasa karena mendukung terciptanya relawan pendidikan yang mampu mengantarkan anak-anak emas menjadi generasi masa depan bangsa,” ujar Hermono.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Malaysia, M. Firdaus, menyoroti kontribusi mahasiswa dari PTMA dalam memberikan dampak nyata kepada anak-anak di Sanggar Belajar.
”Meski dalam keterbatasan, anak-anak ini memiliki semangat besar untuk mengejar mimpi mereka. Kehadiran mahasiswa PTMA sangat berarti untuk mendukung semangat tersebut,” ungkapnya.
Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Sofyan Anif, menegaskan pentingnya program KKN KI dan PKM KI dalam menginternasionalisasi mahasiswa dan dosen PTMA.
”Pengalaman dari program ini akan memperkokoh jati diri lulusan PTMA, sehingga mereka memiliki wawasan dan kemampuan internasional dalam memecahkan masalah global,” katanya.
Pada angkatan ke-12, sebanyak 60 mahasiswa dari 9 PTMA mengikuti program KKN KI, dengan jumlah pelamar mencapai 250 orang per angkatan. Selain itu, 19 dosen dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatra hingga Papua, turut berpartisipasi dalam program ini. Hingga saat ini, total 615 mahasiswa dan 190 dosen dari lebih dari 50 PTMA telah mengikuti program KKN KI dan PKM KI di 48 Sanggar Belajar.
Program ini dirancang untuk mendampingi anak-anak migran selama 30 hari dan memberikan dampak signifikan dalam membangun potensi mereka meskipun di tengah keterbatasan. Inisiatif ini membuktikan komitmen PTMA dan KBRI Malaysia dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa di kancah internasional.