YOGYAKARTA, JAKARTAMI.COM | Sebuah perjalanan menelusuri sejarah Kotagede akan segera digelar melalui Walking Tour “Muhammadiyah & PKI di Kotagede”, sebuah kegiatan gratis yang diinisiasi oleh Lawang Pethuk. Acara ini akan menghadirkan narasumber Erwito Wibowo, yang akan membawa peserta menyelami jejak persaingan ideologi antara Muhammadiyah dan PKI dalam dinamika sosial-politik Kotagede di masa lalu.
Walking tour ini akan berlangsung pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 15.30 WIB, dengan titik kumpul di Pendhapa Lawang Pethuk (Between Two Gates).

Sebagai kawasan bersejarah, Kotagede pernah menjadi saksi rivalitas dua kekuatan besar yang berusaha merebut simpati rakyatnya. Dalam upaya memperluas partisipasi politik masyarakat, seni dan budaya dijadikan alat propaganda. Muhammadiyah menampilkan drumband khas dengan satu mayoret yang gagah, sementara PKI tampil lebih mencolok dengan barisan lima mayoret perempuan yang menguasai jalanan utama Kotagede dalam Pawai Nasakom.
Di tempat lain yang lebih tersembunyi, ketegangan juga terjadi melalui pencak silat. Pencak Silat Senopati yang berafiliasi dengan Muhammadiyah menjaga kampung-kampungnya, sedangkan PKI mempertontonkan Pencak Silat Tunggal Hati, diiringi dentuman gamelan yang menciptakan suasana mistis dan tekanan sosial di tengah masyarakat.
Walking tour ini tidak sekadar menapaki jejak sejarah, tetapi juga mengajak peserta merefleksikan bagaimana dinamika masa lalu masih meninggalkan jejak di masa kini. Di mana kita berdiri hari ini?
Selain itu, acara ini juga membuka kesempatan bagi peserta untuk berdonasi guna mendukung Palestina melalui Lazismu Kotagede.
Bagi yang ingin bergabung dalam perjalanan sejarah ini, informasi dan pendaftaran dapat dilakukan melalui WhatsApp +62896-7442-8534 (Kang Mamat) atau Instagram @lawangpethuk.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami jejak sejarah Kotagede secara langsung! (Dwi Taufan Hidayat)