Kamis, Januari 30, 2025
No menu items!

Menerima Takdir dengan Lapang Dada

Must Read

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

JAKARTAMU.COM | Dalam kehidupan, setiap insan pasti akan menghadapi berbagai peristiwa—baik yang menyenangkan maupun yang mengecewakan. Namun, seorang mukmin sejati tidak menggantungkan kebahagiaannya pada keadaan, melainkan pada keyakinannya kepada Allah. Seperti yang dikatakan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu anhu:

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
“Ketika bangun di pagi hari, aku tidak pernah peduli. Apakah akan berjumpa dengan sesuatu yang aku sukai, atau sesuatu yang tidak aku sukai. Karena sesungguhnya, aku tidak tahu di mana Allah menitipkan kebaikan itu.”

Ucapan ini mengajarkan kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah. Sebab, apa yang tampak buruk dalam pandangan manusia belum tentu benar-benar buruk di sisi Allah, dan apa yang tampak baik belum tentu membawa kebaikan sejati. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

﴿وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Seorang mukmin harus memiliki hati yang lapang dan penuh ketawakalan. Ia tidak terikat pada kesenangan duniawi yang bersifat sementara, tetapi selalu mengembalikan segala sesuatu kepada Allah dengan keyakinan penuh bahwa setiap ketetapan-Nya mengandung hikmah dan kebaikan. Rasulullah ﷺ juga bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin! Sesungguhnya semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk tidak terlalu larut dalam kegembiraan atau kesedihan. Apa pun yang kita hadapi hari ini, hendaknya kita sikapi dengan keimanan yang teguh. Kita bersyukur dalam kebahagiaan dan bersabar dalam kesulitan, karena di balik semua kejadian, terdapat takdir terbaik dari Allah yang mungkin belum kita pahami.

Semoga kita termasuk hamba yang selalu ridha dengan ketetapan Allah dan senantiasa berprasangka baik kepada-Nya.
آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Berikut Ini yang Masuk Kategori Melalaikan Salat

JAKARTAMU.COM | Melalaikan salat merupakan perbuatan yang mendapatkan ancaman serius dalam Islam. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah...

More Articles Like This