Jumat, Januari 24, 2025
No menu items!

Mengapa Harus One Muhammadiyah One Response?

Must Read

Kekuatan OMOR

Kekuatan OMOR terletak pada kemampuan Muhammadiyah untuk menciptakan keberlanjutan (sustainability) dalam aksi-aksi filantropi. Dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah mampu memberikan respons cepat sekaligus dukungan jangka panjang.

Sebagai contoh, dalam kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran. Muhammadiyah mampu menyelenggarakan layanan pengobatan gratis selama tiga hari  berturut-turut dan dilanjutkan dengan program psikososial untuk pemulihan korban di hari selanjutnya.

Inilah kekuatan Muhammadiyah, Sustainability Gerakan filantropi. Inilah kekuatan Muhammadiyah sebagai gerakan sosial berlandaskan surat Al Ma’un. Inilah kekuatan Muhammadiyah, yang diidam-idamkan para pendiri persyarikatan lebih dari seratus tahun lalu.

Dukungan finansial yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan ini pun dikelola dengan baik. Misalnya satu kali pengobatan gratis memiliki anggaran rata-rata Rp50.000 per orang. Untuk 100 orang penerima manfaat, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp5 juta. Dengan tambahan kegiatan lain seperti program psikososial, total anggaran bisa mencapai Rp20 juta untuk satu rangkaian acara bisa tertangani. Angka ini menunjukkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan dana, salah satu keunggulan Muhammadiyah dibandingkan lembaga filantropi lain.

Baca juga: Membangun Amal Usaha Baru melalui Program Makan Bergizi Gratis

Peran Lazismu

Dalam OMOR, Lazismu memposisikan diri sebagai baitul mal atau lembaga keuangan saja. Lazismu merelakan diri untuk tidak tampil, dan berada di barisan paling belakang. Lazismu mengambil peran sebagai satu-satunya lembaga yang memberikan pendanaan dan melakukan fundraising. Dengan posisi ini, Lazismu berfokus pada konsolidasi dana dari berbagai sumber seperti masyarakat, amal usaha, dan dana kebajikan lain. Tujuannya tak lain agar semua kegiatan OMOR dapat berjalan dengan baik.

Dana ibarat oli dalam satu unit mesin. Tanpa dana, seluruh kegiatan akan stuck dan tidak akan berjalan. Oleh karena itu, Lazismu lebih banyak berperan di balik layar sebagai konsolidator pendanaan. Dengan strategi ini, Lazismu memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan filantropi Muhammadiyah di bawah payung OMOR tetap memiliki dukungan finansial yang memadai untuk jangka pendek maupun panjang.

Peran Komunikasi

Salah satu tantangan utama dalam menjalankan OMOR adalah kurangnya pemahaman publik tentang konsep ini. Oleh karena itu, peran komunikasi dan branding menjadi sangat penting. Saya selalu menekankan kepada teman-teman bahwa seberapapun besar usaha yang dilakukan, jika tidak ada yang mengetahui atau mendokumentasikan, maka dampaknya akan terbatas. Di sinilah peran MPI (Majelis Pustaka dan Informasi) menjadi krusial untuk memastikan bahwa setiap langkah Muhammadiyah dalam menjalankan OMOR terdokumentasi dan tersebar luas.

Meski pada awalnya konsep OMOR sempat mendapat kritik,  terbukti bahwa OMOR mampu menjadi katalisator penyatuan gerak Muhammadiyah. Kini, beberapa wilayah lain  mulai mengadopsi pendekatan ini, menandai babak baru dalam perjalanan filantropi Muhammadiyah.

OMOR bukan sekadar gerakan, melainkan semangat kolektif untuk merespons bencana dengan efisien, efektif, dan terpadu. Dengan keberlanjutan yang terjamin, kemampuan untuk mengatasi ego sektoral, dan dukungan komunikasi yang kuat, OMOR memiliki potensi besar untuk menjadi model respons kemanusiaan yang bisa ditiru oleh organisasi lainnya.

Semoga semangat ini terus menyebar, menjadi cahaya bagi mereka yang membutuhkan, dan menjadi inspirasi bagi dunia. One Muhammadiyah One Response bukan sekadar slogan. Ia adalah wujud aksi nyata dari kekuatan yang didorong semangat kebersamaan. (*)

Makna Mendalam Sayyidul Istighfar: Jalan Tobat yang Agung

JAKARTAMU.COM | Sayyidul Istighfar adalah doa yang mengandung makna mendalam tentang tauhid, penghambaan, dan pengakuan dosa. Dalam doa ini,...

More Articles Like This