JAKARTAMU.COM | Waktu adalah anugerah yang tak ternilai, namun banyak di antara kita yang terjebak dalam kesibukan tanpa keberkahan. Kita bekerja siang dan malam, mengejar dunia, tetapi sering lupa bahwa waktu juga harus diisi dengan ibadah, kebersamaan dengan keluarga, serta refleksi diri. Dalam Islam, waktu bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga keberkahan.
Allah ﷻ telah memberikan peringatan yang sangat kuat dalam Surah Al-‘Asr:
وَالْعَصْرِۙ ١ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍۙ ٢ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِۙ ٣
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Surah ini mengajarkan bahwa waktu akan menjadi sumber kerugian kecuali jika kita mengisinya dengan keimanan, amal saleh, kebenaran, dan kesabaran. Ini adalah Islamic Time Management System, cara Islam dalam mengelola waktu dengan keberkahan.
Bagaimana Mengelola Waktu dengan Berkah?
- Utamakan Iman dan Ibadah
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat pada waktunya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Jangan sampai kesibukan dunia melalaikan kita dari shalat, membaca Al-Qur’an, dan dzikir. - Gunakan Waktu untuk Amal Saleh
Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari, no. 6412)
Waktu adalah modal. Gunakan untuk kebaikan, bukan hanya untuk sibuk tanpa arah. - Seimbangkan Dunia dan Akhirat
Jangan hanya fokus bekerja, tapi luangkan waktu untuk keluarga dan refleksi diri. Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam menyeimbangkan ibadah, keluarga, dan dakwah. - Berbagi Ilmu dan Kebaikan
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran adalah kunci keberkahan waktu kita.
Kesimpulan
Sibuk saja tidak cukup, kita perlu sibuk dengan sesuatu yang bernilai di mata Allah. Jangan sampai waktu berlalu tanpa makna. Kelola waktu dengan iman, amal saleh, dan kebersamaan dalam kebaikan, agar waktu kita tidak hanya habis untuk dunia, tetapi juga menjadi bekal menuju akhirat.
Apakah waktu kita berkah atau hanya sibuk? Jawabannya ada pada bagaimana kita menggunakannya. (Dwi Taufan Hidayat)