Minggu, Januari 26, 2025
No menu items!

Puisi: Menggantungkan Hati Hanya kepada-Nya

Must Read

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

Wahai saudaraku, jangan bermiskin hati,
Saat langit gelap tak memberi arti.
Allah Maha Kaya, pencipta sejati,
Hanya pada-Nya segala harapan bertepi.

Jangan pula kau berkecil hati,
Sebab Allah Maha Besar, Maha Meliputi.
Segala yang terjadi di muka bumi,
Berjalan atas takdir-Nya yang hakiki.

Jika Dia menolong, tiada yang menentang,
Jika Dia meninggalkan, tiada daya tuk berjuang.
Pada-Nya kita bersandar, tempat perlindungan,
Yang Maha Mengetahui tiap rencana kehidupan.

Wahai saudaraku, jangan menggantungkan diri,
Pada makhluk yang fana dan lemah hati.
Mereka hanya pinjaman, rapuh adanya,
Hanya Allah yang sejati, tempat semua bermuara.

Apakah daun gugur tanpa seizin-Nya?
Apakah benih tumbuh tanpa kehendak-Nya?
Lauh Mahfudz telah mencatat semuanya,
Tiada yang tersembunyi dari pandangan-Nya.

Berusahalah, sampai detik terakhir perjuangan,
Namun serahkan hasil pada kebijaksanaan.
Ingatlah, kemenangan bukan milik kekuatan,
Melainkan karunia-Nya, Sang Pemilik Keabadian.

Munajatlah dalam doa yang paling syahdu,
“Ya Allah, hidupkan aku jika itu baik bagiku.
Namun jika kematian lebih membawa restu,
Ambillah aku dalam naungan ridha-Mu.”

Cukuplah Allah menjadi penolong jiwa,
Tiada Tuhan selain Dia, tak ada yang menyama.
Pada-Nya hati bertawakal, sepenuh asa,
Dia Pemilik ‘Arsy, Maha Agung, Maha Kuasa.

Wahai saudaraku, janganlah ragu,
Hidup dan mati hanyalah titah dari-Nya.
Bersujudlah, rendahkan hatimu di hadapan-Nya,
Sebab Dia adalah Sebaik-baik Pelindung kita.

Orang Zalim Disiksa Dunia Akhirat

JAKARTAMU.COM | Indonesia negara hukum, tetapi wajah penegakan hukum di negara ini tampak demikian buram. Persepsi yang demikian tak...

More Articles Like This