BOGOR, JAKARTAMU.COM | “Peternakan ini adalah contoh nyata bagaimana dunia pendidikan dapat berkontribusi langsung pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Prof. Fauzan,
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendiktiristek) melontarkan pujian saat mengunjungi Peternakan Domba Unggul Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka), Kamis (2/1/2025).
Pernyataan Fauzan tidaklah berlebihan. Peternakan yang dikelola Uhamka Agrivision ini memadukan teknologi dan manajemen modern, serta pendekatan berbasis keberlanjutan.
Peternakan ini menggunakan kandang panggung berbahan kayu dan bambu untuk memudahkan pengelolaan limbah dan menjaga kebersihan. Kandang dirancang dengan ventilasi yang baik untuk memastikan kesehatan ternak.
Demikian dengan pilihan pakan. Peternakan ini menyediakan pakan domba berkualitas, terdiri atas hijauan segar seperti rumput gajah, leguminosa, dan konsentrat yang diformulasikan khusus untuk meningkatkan pertumbuhan, reproduksi, dan produksi susu domba.
Secara teratur, tim dokter memantau kesehatan melalui program vaksinasi dan pemberian obat cacing untuk mencegah ternak terjangkit penyakit menular. Program ini sekaligus menjaga daya tahan tubuh ternak.
Domba yang dipelihara merupakan hasil seleksi ketat dengan fokus pada bobot badan, tingkat kesuburan, dan kualitas genetik. Peternakan ini memiliki lebih dari 1.000 indukan dan beberapa pejantan unggul yang digunakan dalam program breeding untuk menghasilkan anak domba berkualitas tinggi.
Hingga November 2024, populasi domba yang mencapai 1.463 ekor. Sebanyak 1.041 ekor adakah indukan hasil seleksi genetik unggul, 22 ekor pejantan berkualitas tinggi untuk pembiakan, serta 400 ekor cempe (anak domba) yang siap dibudidayakan atau dipasarkan.
Program pembibitan di peternakan ini telah menerapkan inseminasi buatan dan manajemen reproduksi berbasis data, yang menjadikannya salah satu model peternakan modern di Indonesia.
Yang membedakan dengan peternakan tradisional, Peternakan Domba Unggul Uhamka menerapkan manajemen sistem limbah terpadu. Kotoran domba dimanfaatkan untuk produksi pupuk organik untuk lahan penggembalaan atau dijual.
Satu hal lagi, peternakan ini memanfaatkan teknologi digital untuk mencatat data setiap domba, termasuk berat badan, umur, dan riwayat kesehatan. Internet of Things (IoT) diterapkan untuk memantau suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan di kandang.
Baca juga: Muhammadiyah Ubah Pemulung Jadi Pengolah Sampah Terintegrasi
Edukasi dan Penelitian
Muhammadiyah tidak memlih Garut sebagai lokasi peternakan domba. Sebab sejak awal peternakan ini memang juga difungsikan untuk pendidikan dan penelitian. Garut yang terkenal dengan peternakan domba tradisionalnya tidak memungkinkan untuk itu.
Selain lokasinya lebih jauh dari Kampus Uhamka, ketersediaan lahan yang memadai juga menjadi kendala. Bogor juga memliki akses lebih cepat ke Jakarta sebagai pasar daging domba.
Yang tak kalah penting, Jonggol menawarkan peluang pengembangan tanpa tekanan persaingan sumber daya. ”Inovasi seperti ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dalam peternakan sekaligus mendukung pengembangan pendidikan berbasis praktik,” kata Fauzan.
Sebagai bagian dari dakwah berkemajuan Muhammadiyah, Peternakan Domba Unggul Uhamka adalah model bisnis mandiri yang mendukung ketahanan pangan nasional. Ketua PP Muhammadiyah Dr. Anwar Abbas, MM, M mengapresiasi peternakan dikembangkan Uhamka sebagai contoh bagus bagi amal usaha Muhammadiyah.
“Unit bisnis Uhamka telah bagus dan berkembang, salah satunya dari bisnis peternakan domba ini yang telah berjalan selama setahun dan semoga bisa menjadi model usaha bisnis bagi seluruh lembaga amal usaha Muhammadiyah,” ujar Buya Anwar.
Peternakan Domba Unggul Uhamka mengukuhkan diri sebagai inovasi unggulan. Fokus pada keberlanjutan, pendidikan, dan teknologi modern menjadikan peternakan ini tidak hanya menjadi pusat produksi ternak, tetapi juga inspirasi bagi pengembangan peternakan nasional.
”Kita membutuhkan lebih banyak inisiatif seperti ini untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” kata Fauzan.