JAKARTAMU.COM | Salat adalah tiang agama, kewajiban yang pertama kali akan dihisab di akhirat, dan penghubung utama antara hamba dengan Rabb-nya. Namun, banyak orang yang lalai dalam menunaikan shalat karena kesibukan dunia. Mereka terbuai oleh harta, kekuasaan, perdagangan, atau jabatan sehingga melupakan hak Allah yang paling utama.
Padahal, ancaman bagi mereka yang meninggalkan shalat sangatlah berat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nantinya di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad 2:169, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama empat tokoh pembangkang terbesar dalam sejarah:
- Qarun, yang sibuk dengan hartanya dan lupa kepada Allah.
- Fir’aun, yang angkuh dengan kerajaannya dan menolak tunduk kepada Allah.
- Haman, yang lalai karena kekuasaannya dan mendukung kezaliman Fir’aun.
- Ubay bin Khalaf, saudagar kaya yang menggunakan hartanya untuk menghina dan memusuhi Islam.
Mereka semua adalah orang-orang yang mendustakan Allah dan menolak ketaatan, dan orang yang meninggalkan shalat karena sibuk dengan dunia akan bernasib serupa dengan mereka di akhirat.
Ancaman bagi Orang yang Lalai dari Salat
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5)
Lalai dari shalat di sini bisa berarti menunda-nunda hingga habis waktunya, shalat dengan asal-asalan tanpa kekhusyukan, atau bahkan meninggalkannya sama sekali.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami (umat Islam) dengan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi No. 2621, An-Nasa’i No. 463)
Hadis ini menunjukkan bahwa meninggalkan shalat bukan sekadar dosa besar, tetapi bisa menyeret seseorang ke dalam kekafiran.
Jangan Menunda Tobat, Kembali kepada Allah
Jika kita pernah lalai dalam shalat, belum terlambat untuk kembali kepada Allah. Kita harus segera memperbaiki diri, memperbanyak istighfar, dan bertekad menjaga shalat dengan disiplin. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat dosa di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat dosa di malam hari bertobat.” (HR. Muslim No. 2759)
Kesempatan untuk bertobat masih terbuka selama nyawa belum sampai di tenggorokan. Allah Maha Pengampun dan selalu menerima hamba-Nya yang kembali.
Menjaga Salat, Menjaga Keimanan
Sebagai Muslim, shalat adalah sumber kekuatan dan ketenangan hati. Jika kita merasa berat untuk shalat, itu tanda lemahnya iman dan dominannya hawa nafsu. Kita harus memaksa diri untuk menunaikan shalat hingga akhirnya menjadi kebiasaan yang ringan dan menyenangkan.
Allah berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya shalat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Orang yang menjaga shalatnya akan mendapatkan keberkahan dalam hidup, ketenangan hati, serta keselamatan di dunia dan akhirat. Maka, jangan biarkan kesibukan dunia menjauhkan kita dari shalat, karena dunia ini fana sementara akhirat adalah tujuan yang kekal.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu menjaga shalat dan menjadikannya sebagai cahaya yang membimbing kehidupan kita. Aamiin.